Wednesday 19 August 2015




Kali ini kita jalan-jalan ke salah satu bangunan bersejarah yang menjadi saksi perjuangan para pejuang di daerah cilacap saat pendudukan tentara belanda dan jepang.
berangkat pada pagi hari dengan seorang teman dari purwokerto dengan menggunakan sepeda motor ke daerah cilacap melewati jalur patikraja - rawalo - menganti - tritih lor sampai ke tritih kita melintas di depan pintu masuk bandara tunggul wulung dan kawasan industri hingga akhirnya sampai di gerbang loket kawasan wisata laut pantai teluk penyu.
perjalanan yang memakan waktu sekitar 2 jam lumayan membuat lelah sehingga kita memutuskan untuk istirahat di pinggiran pantai di bawah sebuah pohon sambil menikmati bekal yang kita bawa.
cuaca di cilacap lumayan terik dan panas membuat kita gerah, untung saja kita membawa bekal minuman yang banyak.
setelah istirahat sejenak dan menikmati pemandangan laut dengan debur ombak serta perahu-perahu nelayan yang berlayar , kita beranjak untuk menuju ke lokawisata benteng pendem yang masih berada di kawasan pantai teluk penyu. benteng ini dinamakan benteng pendem karena dibangun di bawah permukaan tanah untuk pertahanan serangan musuh dari laut
sesampai di area wisata benteng pendem, aku parkirkan sepeda motorku kemudian langsung menuju ke tempat loket untuk membeli tiket masuk wisata benteng pendem
saat masuk ke kawasan benteng pendem akan kita lewati sebuah jembatan yang melintasi sungai buatan yang mengelilingi benteng. sungai ini dimanfaatkan juga untuk penyewaan becak air. kemudian sesudah memasuki pintu masuk utama kita bisa menyaksikan detail demi detail benteng pendem tersebut. kalau ingin penjelasan yang lengkap mengenai keberadaan benteng pendem tersebut bisa menyewa jasa guide yang akan memandu menyusuri benteng.
ternyata luas juga area benteng pendem ini kita susuri banyak ruangan yang ada di benteng yang menjadi saksi betapa kejamnya para penjajah belanda dan jepang menyiksa pejuang yang menjadi tahanan di ruang penjara,  terlihat juga ruang amunisi senjata, barak sayangnya masih ada tangan usil yang mencorat-coret dinding atau bagian lain di benteng pendem yang mengurangi keindahan. jangan lupa untuk melewati terowongan benteng bawah tanah karena kurang berkesan kalau belum melewatinya. suasana mistis, sunyi, gelap, lembab dan becek begitu terasa di dalam sana tetapi jangan lupa untuk membawa senter bila masuk ke dalam lorong ini karena belum adanya penerangan dan hati-hati juga jalan yang kita lewati agak licin, becek atau banyak genangan air.
lumayan melelahkan kita menyusuri benteng akhirnya kita putuskan beristirahat di gazebo sisi benteng yang menghadap pulau nusa kambangan yang nantinya menjadi tujuan wisata selanjutnya pada hari itu.

lihat juga video Jalan-jalan kita ke Benteng Pendem Teluk Penyu Cilacap jangan lupa like dan subscribe ya...
thanks buat kunjungan ke blog ku ini



Monday 17 August 2015

Jalan-jalan kali ini aku ditemani oleh bocah bocah kecil keponakan dari kawanku menuju curug tebela yang terletak di daerah karang salam baturaden. keberadaan curug tebela  ini aku dapat informasi dari juru parkir curug telu yang mengatakan kalo masih ada curug yang bagus selain curug telu. karena rasa penasaran aku ajak temanku berkunjung kesana dengan mengajak
keponakannya yang masih kecil. kita berangkat menggunakan sepeda motor ke arah gerbang mandala baturaden belok ke arah kanan menuju
arah kemutug kemudian setelah menjumpai papan arah menuju sumbang kotayasa kita ikuti saja sampai menjumpai plang arah ke desa karang salam kalau sudah di daerah karang salam kita akan menjumpai sebuah lapangan sepakbola dari situ nanti ada gang disebelah warung dan masjid. langsung masuk saja ke gang tersebut kalau ada persimpangan ambil yang ke arah kanan lurus terus sampai ke arah curug. lalu kita parkirkan motor di depan rumah penduduk atau depan warung kecil. nanti ada sebuah jalan setapak di sebelah rumah penduduk ikuti saja sampai ke lebak menuju curug untuk akses ke sana jalan berupa tanah liat yang sudah dikasih undak undakan dari bambu kira-kira ada 100 meter menuruni jalan setapak baru kita menemui sungai menuju ke curug. pemandangan batu-batu alam yang terlihat seperti sebuah karya seni yang tertata rapi, batu-batuan besar di sekitar sungai menjadi ajang terjun bebas ke air sungai buat anak-anak asli daerah sekitar curug.

beberapa saat menyusuri sungai barulah terlihat pemandangan indah curug tebela yang keluar dari dua sumber dengan tipe vertikal dan miring  ditambah batu-batu alam yang tertata dengan apik. suasana sejuk berada di area tersebut dengan percikan air membuat kita betah berlama-lama di situ. bocah-bocah kecil yang ikut perjalanan ini pun memanfaatkannya dengan bermain air di sekitar curug. tak lupa kita mengambil beberapa foto view curug sebagai kenang-kenangan.

lihat yuk video jalan-jalan kita ke curug Tebela Desa Karangsalam kecamatan Baturaden Banyumas
jangan lupa subscribe ya... terima kasih sudah mampir di blogku ini




Sunday 16 August 2015

Jalan-jalan kali ini sebenarnya sekaligus mengunjungi seorang teman yang rumahnya deket dengan penyebrangan ke pulau. setelah melalui perjalanan dengan menggunakan sepeda motor dari jakarta - tangerang sampailah di rumah seorang teman di daerah teluk naga kita menginap barang 1 hari untuk selanjutnya keesokannya baru menyeberang ke pulau.
Pagi itu kita sudah prepare dengan menyiapkan bekal makanan yang dibeli dari salah satu minimarket

kita berempat berangkat dengan menggunakan perahu bermotor dari pantai tanjung pasir dengan membayar jasa penyeberangan 20 ribu kira-kira 30 menitan sampailah di dermaga pulau untung jawa. sampai di sana banyak yang menawarkan jasa becak bermotor yang siap mengantarkan wisatawan untuk keliling pulau.
di pulau untung jawa ini ternyata sudah banyak orang yang mendiami dengan fasilitas yang cukup bagus dermaga yang luas, jalan tracking dari beton semen, banyak gazebo, homestay, masjid dan puskesmas bangunannya modern, pemancar sinyal operator seluler, warung-warung makan dan merchandise cuman airnya kalau buat cuci muka agak payau dan lengket. setelah melihat-lihat berkeliling sebentar, kita mampir

di sebuah gazebo yang ada deket pantai kita beristirahat sambil menyantap bekal yang sudah kita bawa. dari gazebo kita bisa melihat pemandangan di mana para wisatawan pada asik bermain banana boat di laut, memancing ikan dan ada juga yang bersepeda keliling pulau karena di sana juga ada tempat penyewaan sepeda untuk berkeliling.
setelah beristirahat cukup kita lanjutkan berkeliling pulau melewati hutan bakau dan menikmati pasir putih pantai di sisi pulau. tak terasa sorepun tiba sambil melihat indahnya sunset di pulau ini kita sepakat untuk menginap di pulau untung jawa karena pengin merasakan malam di pulau ini. kebetulan istri temanku punya saudara di pulau ini jadi bisa menginap di sana.

waktu malam hari kita berjalan-jalan keluar untuk makan malam. ada satu lapak yang menjual nasi goreng yang menjadi pilihan kita untuk santap malam. kita pun sempet ngobrol dengan penjual nasi goreng yang ternyata adalah orang gambarsari kebasen banyumas yang sudah menjadi penduduk sana. alhasil ngobrol dengan bahasa ngapak pun jadi pengobat rindu akan kampung halaman.
sehabis santap malam temenku membeli kail untuk memancing di sekitar dermaga. sambil menikmati keindahan malam dan debur ombak yang semakin tinggi gak terasa aku ketiduran di gazebo yang letaknya deket dermaga. aku terhenyak dari tidur setelah temanku membangunkan setelah selesai mancing. kitapun pulang ke tempat saudara istri temanku untuk tidur.

kira-kira jam 5 pagi kita bangun karena pengen lihat sunrise di pantai di sisi pulau ternyata di sana sudah banyak kemah yang berdiri padahal pas sore kemarin belum ada, ternyata mereka datang pada malam hari dan langsung berkemah di sana. setelah ditunggu-tunggu akhirnya sunrisenya muncul dengan ditandai sinar jingga di kejauhan dan cahaya kilaunya di air laut. pemandangan ini tidak lupa aku abadikan dengan sebuah foto keindahan sunrise ditambah dengan kapal-kapal nelayan yang sedang berlayar di lautan.
hari terakhir di pulau untung jawa aku puaskan untuk melihat-lihat sekeliling pulau lagi , berfoto ria dan membeli beberapa merchandise sebagai kenang-kenangan. menghabiskan waktu sambil menunggu kedatangan perahu compreng untuk mengantar pulang kembali ke tanjung pasir.










Friday 14 August 2015

rencana jalan-jalan ke bukit tranggulasih sebenarnya sudah lama tapi gara-gara menunggu sepupuku yang kuliah di jakarta
jadi tertunda.  Dia pengin banget ikut karena penasaran lihat sunrisenya. dan akhirnya kesempatanpun tiba yaitu ketika dia liburan semester.
kita buat kesepakatan berangkat ke bukit tranggulasih yaitu hari minggu jam 3 pagi dengan diantar oleh teman kakak sepupuku yang sudah pernah kesana.
persiapan untuk naik ke bukit tidak terlalu ribet karena sudah di kasih tahu kalau bawa perlengkapan secukupnya seperti jaket dan air mineral sama kamera buat abadikan sunrisenya.

jam 3 pagi tepat kita berangkat memakai kendaraan motor menuju bukit tranggulasi lewat jalan arah baturaden - gerbang mandala - - desa ketenger - curug gede - desa melung - desa windujaya (grumbul peninis). setelah perjalanan yang memakan waktu 30-40 menit dari purwokerto akhirnya kita sampai dilokasi grumbul peninis 
jalan menuju ke bukit walaupun sudah pake jalan beton semen tapi jalannya menanjak kira-kira sekitar 50 derajat. setelah melewati tanjakan jalan sampailah di lokasi dimana kita memarkirkan kendaraan dengan biaya parkir sebesar Rp. 3000 yang dikelola oleh masyarakat setempat.
jam saat itu baru menunjukkan pukul setengah 4 lebih, kita pun melanjutkan perjalanan menuju ke atas bukit dengan mendaki melalui jalan setapak yang sudah di buat oleh penduduk sekitar. walaupun hanya 10 menit tetapi bagi yang jarang melakukan tracking mendaki bukit akan terasa melelahkan.

sampai di atas bukit ternyata sudah banyak anak-anak muda yang berkemah di sana mungkin karena weekend jadi lumayan banyak yang berkunjung ke bukit tranggulasih ini. karena penuh tempatnya kita pun naik lagi ke sisi bukit mencari tempat yang lebih lapang buat istirahat.
di sisi bukit  kita mendirikan kemah untuk sekedar beristirahat sementara sambil menantikan terbitnya matahari. 
sekitar pukul 5 pagi kita turun menuju spot tempat melihat sunrise. dari spot ini kita bisa melihat gemerlap lampu kota purwokerto karena saat itu masih gelap dan lampu-lampu belum di padamkan. bisa dikatakan selain menjadi bukit sunrise tranggulasih juga jadi alternatif bukit bintangnya purwokerto
Setelah kita menunggu beberapa menit dengan menahan sedikit kantuk dan rasa dingin akhirnya semburat warna jingga mulai tampak di ufuk timur menandakan proses terbitnya matahari. 
sinar matahari yang masih dengan malu-malu menyapa bumi ternyata lama-lama terhalangi dengan munculnya kabut yang menyelimuti dan awan yang tampak mendung seperti mau hujan. perasaan kecewa pun datang kita berpikir mungkin belum beruntung gak bisa lihat sunrise. tapi setelah menunggu beberapa saat dan akan memutuskan turun ke bawah bukit. akhirnya sinar mataharipun menyibak tebalnya kabut dan awan yang mendung sehingga perasaan kecewa dan putus asa pun sirna. cahaya yang mulai memancar menerangi bumi membuka sedikit demi sedikit pemandangan indah yang terhampar. terlihat jelas pemandangan tampak gagahnya gunung slamet dan bukit cendana yang menjulang ketika datangnya sunrise. Wowww.... pokoknya gak kalah sama bukit sikunir.


lihat yuk video jalan - jalan ke bukit Tranggulasih Desa Windujaya Grumbul Peninis berburu sunrise
jangan lupa subscribe dong... hehe




Thursday 13 August 2015

Pada hari sabtu hari kedua sesudah hari raya idul fitri aku diajakin sama tetangga yang lagi mudik ceritanya, dia dan teman-teman sekostnya di perantauan pengen jalan-jalan ke bukit sikunir wonosobo. menurut cerita di sosmed pemandangan bukit sikunir bagus banget apalagi kalau mau lihat matahari terbit atau sunrise. karena penasaran akupun mengiyakan untuk ikut serta dalam perjalanan ini.
persiapan demi persiapan mulai dilakukan untuk menghadapi udara dingin di bukit sikunir seperti jaket, kaos tangan dan kaki, kupluk dan syal.
berangkat dari purwokerto malam hari sesudah isya karena kita berjanji bertemu seorang teman di daerah rembang purbalingga yg ingin ikut serta.
sesampai rembang kita sempatkan istirahat di sebuah pom bensin dan mengisi bbm.  kitapun berangkat berlima dengan menggunakan 3 motor, 2 orang diantaranya berboncengan untuk jalur yang kita lewati adalah karang kobar banjarnegara - batur - dieng - sembungan-sikunir.
selama perjalanan kita sempatkan untuk beristirahat berkali-kali dan mengisi bbm untuk berjaga-jaga hingga jam 2.30 pagi kita baru masuk desa sembungan dimana bukit sikunir berada karena sempet nyasar nyasar di suatu tempat
setelah membayar retribusi masuk dan parkir kita memarkirkan kendaraan motor kita deket dengan telaga cebongan
udara dingin pagi di bukit sikunir kerasa banget sampai badan padahal sudah pakai jaket, sarung tangan dan kupluk mungkin kalau pakai jaket khusus panjat gunung tidak terlalu berasa.
kita mendirikan tenda buat tempat istirahat dan membeli satu ikat kayu bakar dan beberapa cangkir kopi untuk menghangatkan tubuh sambil menunggu pengumuman dibukanya jalur pendakian bukit sikunir jam 3 pagi. barulah sekitar jam 4 kita melangkahkan kaki ke jalur pendakian bukit mungkin karena weekend juga masih libur lebaran jalur pendakian lumayan padat oleh wisatawan.
udara dingin dan debu yang tersebar karena injakan kaki para wisatawan yang mendaki bukit sikunir lumayan membuat terbatuk dan mata kelilipan. sekitar 15-20 menit menempuh perjalanan sampailah di salah satu bagian bukit sikunir yaitu spot favorit wisatawan untuk melihat sunrise.
mungkin ada sekitar1 jam an menunggu untuk melihat sunrise akhirnya moment itu pun datang yaitu sinar jingga dari ufuk timur menandakan proses terbitnya matahari segera dimulai.
penantian yang butuh pengorbanan yaitu rela bersusah payah mendaki dengan udara dingin yang menusuk tulang serta debu yang membuat kelilipan mata akhirnya terbayar setelah melihat pemandangan luar biasa yaitu indahnya sunrise yang diselubungi awan di sekitar pegunungan sindoro sumbing. wowww.....

lihat yuk ...video jalan-jalan kita ke bukit sikunir desa sembungan kecamatan kejajar Wonosobo




melanjutkan perjalanan menuju ke lokasi wisata berikutnya yaitu gua selirang, gua sarabadak dan pancuran pitu dengan sedikit bersusah payah sepeda motor jadulku akhirnya bisa melewati tanjakan jalan di samping curug bayan menuju ke desa kalipagu. setelah sampai di sana kita menemui beberapa rumah-rumah yang dijadikan posko jasa penunjuk jalan untuk mendaki gunung slamet, bukit cendana maupun curug pengantin. aku pun memarkirkan motorku  di salah satu halaman depan rumah penduduk yang dijadikan lahan parkir sepeda motor. setelah itu kita berjalan ke atas menuju jalan inspeksi pipa-pipa besar saluran air PLTA.

Perjalanan ke gua selirang, gua sarabadak dan pancuran pitu lewat pipa besar PLTA atau yang lebih dikenal sebagai jalur gorong gorong cukup melelahkan tetapi karena udara sejuk dan pemandangan yang indah sedikit mengobati perasaan itu.
pemandangan sawah, sungai, bukit dan hutan akan kita nikmati selama perjalanan ini . jalur gorong-gorong ini juga merupakan jalur yang dilewati para pedagang yang berjualan di sekitar pancuran pitu. sedikit petunjuk yang membantu menuju ke loka wisata yaitu adanya papan saluran seperti kali akar 1 -3  kalau sudah menemui adanya papan saluran sarabadak perjalanan semakin dekat tinggal menyusuri sungai saja sampailah kita di tempat pertama yaitu gua selirang dan sarabadak sedangkan pancuran pitu ada di atasnya gua selirang dan sarabadak.
untuk lebih jelasnya bisa melihat di video Jalan-jalan ke gua selirang, gua sarabadak dan pancuran pitu lewat jalur pipa PLTA desa Kalipagu Baturaden


jalan-jalan kali ini sebenarnya berawal dari kedatangan saudara sepupuku dari cilacap yang baru menyelesaikan UN sekolah SMP nya. dia pengen refreshing ke tempat wisata yang bernuansa alam di purwokerto, akhirnya kesepakatan di dapat yaitu ke curug bayan setelah itu baru ke pancuran pitu lewat jalur pipa PLTA kalipagu.

perjalanan menuju lokasi wisata di mulai dengan persiapan bekal yaitu air mineral dan minuman air kelapa kemasan yang dibeli di salah satu minimarket serta kamera saku dan hp

untuk jalur perjalanan sebenarnya bisa ditempuh lewat beberapa alternatif seperti tugu batu prompong ke utara tetapi saudaraku minta lewat jalur utama yaitu melewati rempoah karang tengah gerbang mandala baturaden ke utara sampai ada penunjuk arah jalan menuju curug gede dan bayan barulah kita memasuki jalan itu melewati portal desa ketenger, dan setelah menempuh perjalanan beberapa kilometer dengan memakai sepeda motor jadulku sampailah ke lokasi curug bayan.

untuk menuju lokasi curug bayan ini akses jalan cukup baik, penataan kawasan curug bayan memang terlihat cukup baik sebagai lokasi wisata rekreasi dengan adanya fasilitas yang ada seperti taman bermain, gazebo,penyewaan villa tempat peristirahatan, akses jalan tangga dari batu pun tertata rapi menuju lokasi curug, ada juga fasilitas penyewaan pelampung dan ban bila ada pengunjung yang berminat mandi maupun berenang di curug bayan. air terjun curug bayan terbilang cukup jernih dan alami dengan ketinggian air terjunnya yaitu kira-kira sekitar 10 meteran.
mungkin karena kita datang ke sana bukan pada saat weekend jadi pengunjung pun masih sepi hanya terlihat beberapa orang saja yaitu beberapa pasangan muda mudi yang sedang berpacaran. kira-kira setengah jam saja kita melewatkan waktu menikmati curug bayan ini dengan mengambil foto-foto curug dan selfie di area curug bayan ini setelah itu kita kembali ke tempat parkir motor untuk melanjutkan perjalanan lagi  ke tujuan berikutnya yaitu lokawisata pancuran pitu lewat jalur pipa kalipagu.

Video curug bayan desa ketenger baturaden purwokerto




Powered by Blogger.

VIDEO TERBARU

Popular Posts