Tuesday 12 April 2016

karena ingin mencari suasana yang berbeda maka untuk jalan-jalan kali ini kita mengunjungi agrowisata di desa serang karangreja purbalingga yang terkenal dengan kebun strawberrynya yang bisa dipetik sendiri.

kita berangkat berlima memakai 2 sepeda motor berboncengan dari purwokerto ke purbalingga melalui jalur padamara - melewati wisata pancuran mas purbayasa - desa kutasari - taman reptil sanggaluri - waterpark owabong yang berada di desa bojongsari - melewati kecamatan mrebet - serayu larangan - sangkan ayu - serang karangreja melewati jalanan yang penuh tikungan dan tanjakan akhirnya setelah 1,15 jam perjalanan dari purwokerto sampailah di suatu gerbang dengan tulisan Rest Area di desa serang karangreja.
memasuki gerbang menuju ke area parkir akan melalui jalanan menanjak dari cor-coran semen. dan sebelum memasuki area parkir sudah ada petugas yang menarik retribusi parkir sepeda motor sebesar 2 ribu rupiah

tampak sebuah tugu berbentuk strawberry besar
yang menyambut kita saat memasuki area parkir yang cukup luas.
suasana siang saat kita sampai di sana cuaca mendung, kabut terlihat mulai turun menyelimuti lokasi kebun strawberry kemudian hawa yang sejuk dan udara yang segar mengantar kita untuk segera memulai explorasi di kawasan agrowisata desa serang ini.
di kawasan wisata ini selain bisa menikmati wisata kebun strawberry ternyata pengunjung bisa juga bermain di beberapa wahana dan fasilitas yang disediakan seperti taman bermain anak, ATV, Flying Fox, outbond, berkuda tentu dengan tarif yang cukup terjangkau.

kita mengawali dengan berjalan kaki menelusuri kawasan perkebunan dengan jalanan yang kita temui pertama kali dari semen yang mungkin dibuat untuk memudahkan pengunjung berwisata berkeliling kawasan kebun strawberry. ternyata selain strawberry yang ditanam, penduduk sekitar juga membudidayakan tanaman sayuran seperti kol, sawi, tomat, cabe, caisim, daun kucai, dan buah-buahan lainnya. Hijaunya tanaman, rimbun pepohonan dan udara yang sejuk saat itu sangat mendukung menelusuri area perkebunan penduduk sekitar, berjalan kaki dengan jarak yang kurang lebih 1 km tidak terasa melelahkan. misalkan tidak mau berjalan kaki pengunjung  bisa menyewa kuda untuk melihat-lihat area perkebunan

setelah puas menikmati pemandangan mengelilingi area perkebunan yang ada di rest area ini, kita melihat ada salah satu wahana yang menarik untuk dicoba yaitu flying fox karena menurut pengelolanya wahana flying fox ini yang terpanjang di purbalingga, memang terlihat jaraknya lumayan jauh dari pos atas ke pos bawah. untuk tarif wahana flying fox saat itu 20 ribu untuk satu sessi. petugas di sana memberikan penjelasan kepada pengunjung agar tidak takut karena tubuh kita diberi pengaman tali-tali yang diikat untuk safetynya walaupun demikian tetap ada perasaan was-was, dan dengan mengumpulkan sedikit keberanian sambil berdoa karena baru pertama kali akhirnya bisa meluncur dengan mulus sampai ke bawah. ternyata tidak sia-sia mencoba permainan flying fox ini yang lumayan mengasyikkan.
sebelum kita beranjak pulang kita menyempatkan untuk menikmati kehangatan teh, mie instan dan gorengan mendoan di sebuah warung yang tampak berjejer rapi di lokasi ini dan saat tepat pukul 3 sore kita memutuskan untuk meninggalkan agrowisata desa serang purbalingga ini untuk pulang kembali ke purwokerto
Terima kasih sudah berkunjung di blog ku ini untuk lebih lengkapnya lihat juga video jalan-jalan ke agrowisata kebun Strawberry desa Serang Karangreja Purbalingga

TRIP TO KEBUN STRAWBERRY SERANG KARANGREJA PURBALINGGA




FLYING FOX DI KEBUN STRAWBERRY SERANG KARANGREJA PURBALINGGA

Monday 4 April 2016



Perjalanan ke bukit sendaren ini aku hanya ditemani oleh saudara sepupu yang datang dari kota cilacap berangkat dari purwokerto memakai sepeda motor berboncengan menempuh jalur padamara - kota purbalingga sebenarnya ada 2 jalur bisa melalui bobotsari tetapi karena kurang begitu paham lebih dekat mana akhirnya ambil jalur kaligondang - pangadegan - rembang - transit mampir di bantar barang mengunjungi monumen kelahiran jenderal soedirman - melanjutkan ke arah panusupan melewati desa sumampir, losari, makam, setelah simpang tiga arah simpang ke kanan adalah mengarah ke desa wisata panusupan. jalanan ke arah desa panusupan mulai menanjak dan banyak kelokan dengan kondisi jalan naik turun. jalanan aspal yang lumayan mulus mengantar pada petunjuk papan lokasi wisata yang ditemukan pertama adalah jembatan cinta kemudian beberapa kilometer ada papan petunjuk wisata ke rumah pohon, ardilawet dan setelah itu barulah papan petunjuk ke bukit sendaren tampak di pinggir jalan.
kita pun masuk ke sebuah jalan mengikuti papan petunjuk menuju ke bukit sendaren dengan melewati perkampungan rumah-rumah penduduk yang kondisi jalanan berupa cor-coran semen yang sudah mulai mengelupas dan rusak. maka dari itu kondisi motor yang prima dan ban motor harus benar-benar diperhatikan
sesampai di tempat parkiran dekat loket kita akan didatangi petugas parkir sambil menyodorkan karcis parkir sebesar 2000 rupiah kemudian kita diarahkan menuju loket untuk membeli tiket masuk ke bukit sendaren. harga tiket masuk ke lokasi bukit sendaren saat itu masih 5000 rupiah / orang.

setelah itu kita berjalan menyusuri jalan di samping rumah penduduk yang banyak berdiri warung-warung makanan dan minuman selepas itu barulah jalanan setapak menanjak melewati perkebunan, sawah dan hutan dengan pepohonan yang cukup rimbun, kondisi jalan setapak kadang licin karena tanah liat yang basah atau bebatuan yang berlumut, suara-suara binatang seperti burung dan tonggeret sayup-sayup terdengar, sempat kita juga bertemu ular kecil mirip sanca kembang. sesampai di pos 1 akan ada petugas yang memeriksa tiket masuk, di pos 1 ini kita bisa beristirahat sejenak untuk mengatur napas yang mulai tersengal dan menghilangkan dahaga karena medan yang cukup menanjak. setelah itu jalanan setapak kadang datar kadang menanjak melewati samping jurang. sampai pos 2 ternyata banyak yang sedang beristirahat jadi kita memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke atas sedikit barulah di bawah sebuah pohon di atas pos 2 kita beristirahat.
Menuju ke puncak sendaren perjalanan mulai semakin melelahkan karena harus meniti tanjakan berupa ratusan anak tangga tanah dan bebatuan yang diberi landasan potongan bambu atau batang pohon. untung disamping anak tangga ini diberi pegangan tangan dari bambu-bambu panjang sehingga lumayan aman karena di sisi kiri berupa jurang-jurang dan membantu dalam pendakian ke puncak bukit sendaren ini.

akhirnya setelah 1 jam berjuang menaklukan tanjakan dengan lelah dan napas yang tersengal sampailah di puncak bukit sendaren untuk melihat pemandangan alam yang indah dari ketinggian melihat gugusan bukit, lembah dan pemukiman - pemukiman penduduk. sayangnya cuaca hari itu kurang mendukung karena mendung dan hujan gerimis mulai datang sehingga kita harus berteduh di sebuah tenda dari terpal seadanya. barulah setelah hujan rintik sedikit reda kita baru menginjakkan kaki di atas jembatan selfie untuk berfoto dengan latar belakang pemandangan gugusan bukit dan awan itupun harus antri bergantian karena maksimal hanya 5 orang yang berada di atas jembatan selfie ini. keberadaan petugas sangat membantu dalam mengatur para wisatawan yang berfoto sehingga antrian lebih tertib.
selain keunikan jembatan selfie di atas bukit sendaren ini terdapat rumah-rumah pohon seperti sarang burung.
bagi yang ingin menikmati suasana sunrise juga bisa berkemah atau kemping di kawasan bukit sendaren ini
setelah puas menikmati keindahan  puncak bukit sendaren di desa panusupan kita beranjak pulang menuruni bukit dengan bantuan sebuah tongkat dari bambu karena jalanan tanah liat saat itu bertambah licin dan  basah sehabis diguyur hujan.
ketika pulang menuju purwokerto jalur yang kita lewati adalah melalui karang moncol - karang anyar - bobotsari - kutasari - padamara - purwokerto
Terima kasih buat yang sudah mengunjungi blog ku ini, untuk lebih lengkap silakan bisa melihat video Jalan-jalan ke Puncak Bukit Sendaren Desa Panusupan Rembang Purbalingga berikut ini :

 Trip To Puncak bukit Sendaren Desa Panusupan rembang Purbalingga 



Perjalanan ke monumen tempat lahirnya panglima besar Jenderal Soedirman sebenarnya tidak terencana pada awal tujuan kita adalah jalan-jalan menuju bukit Sendaren di Panusupan Rembang Purbalingga tetapi setelah perjalanan cukup melelahkan dari purwokerto menuju ke panusupan melalui jalur yang kita lewati dari kaligondang - kalikajar- Pengadegan - sinduraja -Bodas karang jati - Bantar barang akhirnya kita transit di sebuah warung di bantar barang dekat monumen sebelum ke panusupan. sejenak melepas lelah sambil menikmati es teh manis yang kita pesan dan camilan gorengan. setelah lumayan beristirahat kita coba berjalan-jalan ke monumen tempat lahirnya Jenderal Soedirman masuk melalui pintu kecil yang dijaga oleh petugas. bea masuk ke monumen ternyata cuman 2 ribu rupiah kemudian retribusi parkir motor seribu perak.

saat itu jam menunjukkan pukul 9.15 pagi monumen belum banyak pengunjung yang datang baru 4 orang termasuk kita. pemandangan pertama yang terlihat adalah diluar monumen terdapat kendaraan tank tempur dan meriam kemudian masuk bagian dalam bangunan terlihat musholla dan ada dinding yang memanjang berisi relief cerita pangsar sudirman ketika lahir dan berjuang, terdapat juga batu peresmian monumen yang ditanda tangani wapangab tahun 1977. melewati dinding relief terdapat sebuah rumah yang dahulu adalah tempat di mana panglima besar jenderal soedirman dilahirkan dan dibesarkan. memasuki rumah tersebut kita diharuskan melepas alas kaki agar terjaga kebersihan lantai rumah tersebut. rumah tempat lahir jenderal soedirman berbentuk model rumah adat jawa. rumah ini sudah melalui beberapa renovasi untuk menjaga kelestariannya. memasuki bagian dalam masih banyak terdapat beberapa perabot rumah tangga yang dulu pernah digunakan keluarga jenderal soedirman seperti meja kursi, tempat tidur, ayunan bayi, alat makan dan minum, bendera merah putih dll. tampak berderet diorama dibingkai dalam kotak kaca tentang cerita perjalanan hidup pangsar jendral soedirman dari lahir, saat menjadi tentara peta, bergerilya dst.


setelah melihat-lihat bagian dalam rumah induk, kita berpindah ke samping yaitu menuju bangunan berupa aula yang di dalamnya berisi replika tandu yaitu alat untuk membawa pangsar jendral soedirman saat sakit pada perang gerilya melawan penjajahan, terlihat juga baju jas kebesaran yang kerap dipake panglima besar jendral sudirman kemudian di dalam aula juga terdapat kendaraan dokar atau pedati milik keluarga pangsar jenderal soedirman. banyak pajangan di dinding seperti foto, biografi dan tulisan kata-kata mutiara yang pernah diucapkan jenderal soedirman semasa hidupnya.

sebelum melanjutkan perjalanan kita menyempatkan untuk berfoto di depan patung kepanduan jenderal soedirman yang dicat berwarna kuning keemasan. akhirnya setelah puas berkeliling kita langsung beranjak menuju ke tujuan awal kita yaitu ke bukit sendaren panusupan rembang purbalingga
terima kasih sudah mengunjungi blog ku ini jangan lupa melihat video Jalan-jalan ke Monumen Kelahiran Panglima Besar Jenderal Soedirman Desa Bantarbarang Rembang Purbalingga di bawah ini :

Video Monumen Kelahiran Panglima Besar Jenderal Soedirman


Video Tempat Lahirnya Jenderal soedirman Desa Bantarbarang Rembang Purbalingga

Friday 1 April 2016

ini adalah kelanjutan jalan-jalan mengunjungi wisata di kebumen setelah trip dari bukit langit giripurno karang anyar, kita beranjak menuju wisata sejarah yaitu wisata ke benteng Van der Wijck yang berada di tengah-tengah kota Gombong perjalanan dari bukit langit giripurno menuju ke benteng memakan waktu sekitar 1/2 jam. sesampai di kota gombong kita akan menjumpai baliho cukup besar yang menunjukkan arah ke benteng Van Der Wijck yang berjarak 1 km dari jalan raya. sesampai di dekat gerbang masuk benteng kita memarkirkan sepeda motor di sebuah rumah penduduk yang dijadikan tempat parkir dengan biaya retribusi 3000 / motor. setelah memarkirkan kendaraan, kita langsung menuju loket penjualan tiket untuk masuk ke benteng Van Der Wijck. Agak terkejut juga melihat harga tiket masuk ke benteng sebesar 25 ribu rupiah yang ternyata paketan yaitu sudah termasuk tiket ke wahana permainan air atau water park dan kereta wisata atas benteng. sayangnya karena tak ada persiapan membawa baju ganti jadi kita tidak memanfaatkan tiket masuk ke water parknya. dari pintu gerbang loket menuju ke benteng Van Der Wijck kita harus berjalan kaki menempuh perjalanan sekitar 100 meter bisa juga memanfaatkan kereta odong-odong yang beroperasi di sekitar benteng.
dari kejauhan sudah tampak benteng Van Der Wijk ini masih terlihat kokoh, bangunan tua bersejarah peninggalan belanda ini dinding-dindingnya dicat dengan warna merah maroon di sebelah pintu gerbang terdapat kendaraan tank dan meriam serta patung prajurit belanda yang berdiri tegak mengapit senjata laras panjang.

setelah memasuki gerbang benteng akan dijumpai halaman dalam benteng yang cukup luas berbentuk polygon . Benteng Van Der Wijck ini ternyata pernah menjadi lokasi pembuatan film the Raid 2 Berandal yang dibintangi iko uwais. dalam pembuatan film the raid 2, lokasi benteng ini di jadikan sebuah penjara para penjahat kelas kakap sedang halaman dalam benteng menjadi ajang pertempuran para geng napi yang berselisih. selain menjadi lokasi syuting film, Grup Band Slank juga pernah membuat video klip dengan lokasi pembuatannya di kawasan benteng Van der wijck ini

memasuki ruangan dalam benteng terdapat banyak lorong-lorong dan ruang-ruang yang dulu difungsikan sebagai ruang kerja pejabat-pejabat di gombong ini yang sekarang beralih fungsi untuk memajang peninggalan dan foto-foto bersejarah tentang benteng Van Der Wijck ini.
setelah puas melihat bagian-bagian ruang dalam benteng kita melanjutkan naik ke bagian atas benteng untuk mencoba naik kereta wisata di atas benteng ini. cukup unik juga melihat ada wahana kereta mini yang beroperasi di atas benteng.
singkatnya kita sudah berada di kereta wisata ini untuk menelusuri bagian per bagian atas benteng, dari atas terlihat kawasan seputar benteng, taman-taman dengan patung binatang dan panggung hiburan. sekitar 10 menit akhirnya selesai sudah kita mengintari bagian atas benteng dengan kereta wisata ini.
karena waktu yang membatasi akhirnya kita memutuskan untuk kembali pulang menuju ke kota purwokerto
demikian cerita jalan-jalan kita di kabupaten kebumen
terima kasih buat blog walkingnya gaes untuk lebih lengkapnya jangan lupa lihat video jalan-jalan ke benteng Vanderwijck Gombong di bawah ini :

TRIP TO BENTENG VAN DER WIJCK GOMBONG KEBUMEN


Pada trip atau jalan-jalan kali ini yaitu berwisata ke kabupaten Kebumen rencana sebenarnya adalah bersama 5 orang teman tetapi karena ada suatu hal 3 orang tidak bisa sehingga yang berangkat hanya bertiga yaitu aku dan 2 orang teman.
Kita berangkat hari minggu start pukul 6.00 pagi, dengan menyempatkan sarapan di sekitar depan taman makam pahlawan tanjung kemudian setelah sarapan pagi kita meneruskan perjalanan yaitu melalui jalur patikraja - banyumas - buntu - sumpiuh- kemranjen - tambak - gombong - karang anyar hingga sesampainya di daerah karang anyar kita langsung menuju ke arah desa karang gayam melewati jalan ampera - jalan candi - menelusuri jalan desa di sebelah saluran irigasi sampai mentok di pintu air belok ke kanan ke arah desa giripurno. selama perjalanan menuju bukit langit kita akan disuguhi jalan desa beraspal halus yang lebarnya hanya cukup 1 mobil beberapa kali menemui tanjakan dan turunan yang cukup curam akhirnya sampai ke dusun kembang abang. jalanan menuju tempat parkiran bukit langit melewati pemukiman penduduk dengan kondisinya menanjak terus yaitu berupa jalanan beton plester semen yang lumayan bagus walau kadang-kadang ada beberapa lajur yang rusak
sampai di tempat parkir kita langsung disambut ramah oleh sekelompok pemuda yang tergabung dalam pokdarwis yaitu organisasi sadar wisata setempat dengan menyampaikan ucapan selamat datang di kawasan wisata bukit langit. kemudian kita dimohon memberikan sumbangan sukarela untuk masuk kawasan bukit langit.
untuk menuju bukit langit kita harus melewati jalanan setapak tanah liat yang masih basah karena musim hujan, kemudian melintasi jalan hutan yang rimbun pepohonan dengan suara-suara binatang rimba yang khas seperti burung dan tonggeret.
kondisi alam yang masih terjaga membuat kesejukan udaranya sangat terasa cukup mengurangi rasa lelah saat melewati jalanan menanjak berupa tanah liat dan bebatuan hingga setelah melewati beberapa warung kecil di samping jalan setapak sampailah di tempat istirahat berupa bangunan gazebo yang terbuat dari bambu. kita sempatkan untuk beristirahat sejenak sekedar melepas dahaga untuk kemudian melanjutkannya ke jalur terakhir pendakian ke bukit langit.

jalur pendakian yang menanjak hanya beberapa meter dari gazebo akhirnya kita taklukan dan sampailah kita di lokasi dataran bukit langit dengan pemandangan di sekitarnya yang indah seperti gugusan bukit, ngarai dan terlihat juga beberapa perkampungan yang terlihat dari bukit langit. kalau yang ingin melihat sunrise di pagi hari dan gumpalan awan dari bukit ini bisa bermalam berkemah di lokasi camping ground yang sudah ada. bila ingin melihat pemandangan lebih tinggi ada sebuah bukit lagi yang harus dilewati dengan memanjat menggunakan tali. kalau sedang beruntung kita bisa menjumpai monyet yang masih berkeliaran di kawasan bukit langit ini. sungguh elok pemandangan yang terlihat di atas bukit ini sampai akhirnya keterbatasan waktu untuk melanjutkan destinasi wisata berikutnya memaksa kita beranjak meninggalkan bukit langit giripurno ini dengan perasaan takjub atas ciptaan-Nya
Demikian perjalanan di Bukit Langit Giripurno ini, terima kasih yang sudah berkunjung ke blog ku ini.
untuk selengkapnya Jalan-jalan ke Bukit Langit Dusun Kembangabang desa Giripurno Karanganyar Kebumen bisa dilihat dalam videonya di bawah ini

TRIP TO BUKIT LANGIT GIRIPURNO KARANG ANYAR KEBUMEN

Powered by Blogger.

VIDEO TERBARU

Popular Posts