Monday 28 December 2015

Jalan-jalan ke kebun raya baturaden ini awalnya adalah ingin melihat acara grebeg suran yang dilaksanakan di lokawisata baturaden tetapi karena terlambat dan acaranya sudah usai maka diganti dengan mengunjungi kebun raya baturaden. dari tempat terminal atas baturaden di mana kita memarkirkan sepeda motor, aku dan 2 orang teman beranjak turun menuju ke arah bumi perkemahan baturaden karena loket wisata kebun raya ada di sana. untuk masuk wisata kebun raya baturaden ternyata masih memakai tiket terusan yaitu sebesar 20 ribu. dengan tiket terusan tersebut kita bisa mengunjungi beberapa tempat wisata yang dikelola PT. Palawi yang merupakan anak perusahaan PT. Perhutani Persero seperti Telaga sunyi, bumi perkemahan, pancuran pitu / tujuh dan kebun raya baturaden
setelah memanfaatkan tiket terusan tersebut dengan mengunjungi pancuran 7 yang akses jalan aspal sudah banyak yang rusak. kitapun mengunjungi lokasi wisata kebun raya baturaden.

Memasuki gerbang besar kebun raya baturaden belum ada petugas yang berjaga di sana hanya para pekerja yang sedang merenovasi dan membangun fasilitas, sarana dan prasarana seperti pembuatan anak tangga beton dan lain-lain. walaupun masih dalam tahap pembangunan kebun raya ini sudah banyak wisatawan yang mengunjungi.

Peresmian tahap awal kebun raya ini sudah dilakukan oleh gubernur jawa tengah bapak Ganjar Pranowo dan tahap akhir peresmian dilakukan oleh mantan presiden indonesia yaitu ibu Megawati soekarno Putri selaku ketua kebun raya indonesia.
suasana di sekitar area kebun raya baturaden sangat sejuk karena banyaknya tanaman dan pepohonan besar. beragam jenis bunga ataupun pohon mulai di tanam dengan disertakan papan nama jenis tanamannya dan bahasa latinnya. kebun raya ini nantinya akan bermanfaat untuk menambah wawasan atau khasanah ilmu wisatawan dan terutama para pelajar maupun mahasiswa yang sedang melakukan penelitian tentang tanaman atau tumbuhan karena ada tempat khusus untuk penelitian budidaya tanaman.

Terima kasih sudah mampir di blog ini ....
selengkapnya bisa dilihat di video jalan-jalan ke kebun raya batur raden kabupaten Banyumas



Saturday 26 December 2015

Desa Kalipagu yang terletak di kecamatan Batur raden kabupaten Banyumas memiliki destinasi wisata yang eksotis seperti curug-curug yang belum banyak dikenal secara umum seperti curug penganten, muntu dan bukit-bukit yang menawarkan keindahan alamnya baik di pagi hari yaitu sunrisenya dengan latar belakang gunung slamet dan malam hari dengan taburan bintangnya dan suasana sejuk serta gemerlap lampu kota purwokerto.
untuk jalan-jalan kali ini aku dan sepupuku yang lagi berlibur di purwokerto mengunjungi salah satu destinasi wisata di desa kalipagu baturaden yaitu bukit cinta.
di awali dengan persiapan pengecekan kendaraan sepeda motor yang harus prima karena akan menemui banyaknya tanjakan yang cukup curam. untuk mencapai ke desa kalipagu kita berangkat melalui jalur SPN purwosari - Tugu Muntul prompong - ke arah curug gede setelah sampai di lokawisata curug bayan yang terdapat banyak homestay kita lewat jalan samping yang tanjakannya lumayan curam menuju desa kalipagu

sesampai di desa kalipagu nanti kita menjumpai portal masuk lokasi desa kalipagu, pengunjung akan dikenakan tiket masuk ke desa kalipagu sebesar 2 ribu rupiah / orang.
setelah membayar biaya masuk kita langsung memarkirkan sepeda motor kita di salah satu rumah penduduk yang halamannya digunakan sebagai tempat parkir.  biaya parkir sepeda motor dikenakan sebesar Rp. 2000.
selanjutnya kita berjalan menuju jalur gorong-gorong atau pipa PLTA. untuk menuju bukit cinta kita mengambil jalur kiri yang menuju tower inspeksi pipa PLTA. selama dalam perjalanan akan kita lewati jembatan kecil setapak yang pegangannya dibeberapa bagian sudah putus kawatnya dan dibawahnya mengalir sebuah sungai dengan bebatuan yang besar jadi diperlukan kehati-hatian dalam melangkah.

setelah melewati tangga bebatuan yang menanjak kira-kira berjumlah 50 an, nanti akan dijumpai jembatan penyebrangan melintas di atas pipa PLTA yang terletak sebelum tower inspeksi pipa PLTA. kita pun menyebrang lewat jembatan ke bagian kanan pipa PLTA untuk kemudian melanjutkan mengikuti jalan setapak yang menuju bukit cinta kalipagu.
menyusuri jalan setapak bukit cinta kalipagu ternyata tidak mudah butuh ekstra hati-hati karena samping kanan kirinya jurang salah langkah sedikit saja bisa terjerembab ke jurang yang lumayan dalam. rimbunan semak belukar dan sisa batang pohon juga sering menghalangi langkah kaki, perjalanan yang ditempuh lumayan bikin keringetan kira-kira 700 meter dengan  kondisi jalan yang sering menanjak
akhirnya setelah menempuh perjalanan kurang lebih 20 menitan kita sampai juga di bukit cinta yang menyuguhkan pemandangan alam yang indah dengan view kota purwokerto, deretan rumah dan villa di baturaden, tebing selirang pancuran pitu, bukit cendana dan gugusan bukit-bukit lain serta gunung slamet yang saat itu sedang tertutup oleh kabut. selain itu kadang terdengar suara-suara binatang seperti burung, monyet dan anjing. sambil beristirahat kita melihat kondisi di area bukit cinta yang ternyata lumayan bersih karena tidak terlihat sampah plastik hanya terdapat sisa batang kayu bakar yang digunakan orang yang berkemah. memang areal bukit cinta tidak terlalu luas kira-kira hanya cukup menampung 7-10 tenda saja berdempetan jadi sebaiknya bila ingin berkemah menikmati sunrise mungkin tidak bertepatan dengan weekend.

setelah menikmati pemandangan dan berfoto di beberapa spot, kita memutuskan untuk kembali ke purwokerto karena cuaca yang mulai mendung takut tiba-tiba gerimis datang dan jalanan setapak yang kita lalui jadi lebih licin.


Untuk lebih lengkapnya bisa lihat video Jalan-jalan ke Bukit Cinta Desa Kalipagu Batur raden  




terima kasih buat yang sudah berkunjung ke blog ini....

Friday 25 December 2015

Biasanya saat mau masuk ke bulan sura atau 1 muharram akan banyak diadakan acara ritual-ritual suranan yaitu seperti larungan atau sedekah laut. karena alasan ini, jalan-jalan kali ini tujuan wisatanya adalah pantai srandil dan selok untuk melihat secara langsung acara ritual tersebut.
setelah melalui kesepakatan kami berlima berangkat sore hari sebelum malam 1 sura menuju ke pantai srandil dan memutuskan berkemah atau kemping di lokasi biar lebih santai waktunya untuk menikmati acara tersebut
dengan memakai sepeda motor kita berangkat melalui jalur purwokerto - patikraja - kebasen - sampang - sikampuh - adipala - karang benda - srandil sesampainya di lokasi sudah menjelang waktu maghrib kita hanya sebentar menikmati sunset di pantai srandil kemudian dilajutkan ke pantai selok karena di sana lebih banyak fasilitas seperti warung makan, toilet, musholla maupun tempat parkir.

kita berhenti di sebuah warung makan untuk makan malam mengisi perut yang sudah keroncongan dari tadi sambil mengobrol dengan pemilik warung. ternyata setelah bertanya kita baru mengetahui bahwa acara larungan / sedekah laut di adakannya 2 hari lagi pas malam jumat tetapi karena sudah terlanjur akhirnya kita tetap menginap di pantai selok ini.

kita mendirikan tenda kurang lebih 100 meter dari bibir pantai. karena tenda yang ukuran kecil hanya muat 3 orang jadi bergantian untuk berjaga. pada waktu giliran jaga kita iseng jalan-jalan di pantai malam hari melihat nelayan yang sedang menjala ikan selain itu banyak orang-orang yang sedang melakukan ritual-ritual dengan tujuan-tujuan tertentu seperti pesugihan kekayaan atau jabatan. terlihat banyak dupa-dupa yang ditanam di bibir pantai dengan aromanya yang khas.
terlihat dari bibir pantai terangnya lampu PLTU Bunton dengan tower atau cerobongnya yang menjulang tinggi dan gunung atau bukit selok yang berdiri kokoh.

setelah puas melihat suasana pantai kita dikejutkan kedatangan keamanan setempat yang menyarankan kita agar tidak berkemah di pantai karena ketinggian ombak saat pasang tidak bisa diprediksi. dengan sedikit negoisasi akhirnya kita diperbolehkan tetap berkemah asal tetap waspada bila sewaktu-waktu ombak pasang naik.

waktu malam pun berlalu berganti dengan terbitnya matahari dari ufuk timur. tidak mensia-siakan waktu terbitnya matahari atau sunrise kita semua bangun untuk menikmati sunrise walaupun masih mengantuk.
kita berjalan-jalan di sepanjang pantai selok sambil melihat indahnya kemilau laut yang disinari oleh sinar matahari. tak selang berapa lama kita berjalan di tepian pantai kita banyak menemukan buah-buahan, dupa , darah yang dikantong plastik dan ada seonggok bangkai kambing yang telah mati dengan bagian jeroan yang terburai. setelah bertanya ke penduduk sekitar ternyata tadi malam banyak yang melakukan ritual pengorbanan sebagai tumbal sesajen atau syarat pesugihan dengan seekor kambing yang masih sangat muda yang konon ceritanya sangat disukai oleh nyi blorong. ternyata masih saja banyak yang masih percaya dengan melakukan ritual-ritual demikian untuk tujuan pesugihan kekayaan, jabatan dan lain-lain

mengakhiri acara wisata di pantai selok kita mengunjungi salah satu gua yang berada di gunung selok yaitu gua nagaraja. jarak perjalanan dari tempat berkemah ke gua nagaraja kira-kira 200 meter menempuh tepian pantai selok yang mengandung pasir besi. sesampainya di sana nanti akan dikenakan sumbangan sebesar 5 ribu rupiah untuk menelusuri gua nagaraja. di beberapa bagian gua nagaraja akan banyak dijumpai sumber mata air yang menurut kepercayaan berkhasiat atau bertuah untuk kesehatan, kewibawaan, kecantikan awet muda, jodoh, kekayaan. yang cukup menarik adalah sumber mata air atau sendang yang berada di gua nagaraja ini untuk menuju kesana kita harus melewatinya dengan jalan berjongkok dan menyamping karena lubang gua yang sempit dan rendah. sampai di bagian sebelah sendang kita akan melihat seperti tempat pemujaan / bertapa dengan bau kembang, kemenyan, dupa yang menyengat

karena kepercayaan tuah atau khasiat akan mata air sendang ini banyak yang melakukan ritual mandi, minum air sendang, atau sekedar membasuh beberapa bagian tubuh saja. sedangkan pakaian atau basahan untuk mandi banyak yang ditinggalkan di sekitar komplek sendang ini. konon katanya bisa untuk membuang sial sang pemilik pakaian. karena sudah terlanjur masuk di sendang ini dan rasa penasaran kita membasuh muka, tangan dan kaki serta berkumur-kumur air yang berada di sendang ini. ternyata airnya dingin lumayan menyegarkan dan mengurangi rasa kantuk dan lelah.
akhirnya setelah mengunjungi gua nagaraja kita memutuskan kembali pulang ke purwokerto tanpa mengunjungi gua yang ada disebelah gua nagaraja yaitu gua rahayu dan gua ratu karena keterbatasan waktu.

untuk selengkapnya bisa lihat video Jalan-jalan ke Pantai Srandil, Pantai selok dan Gua Nagaraja Adipala Cilacap

VIDEO KEMPING



VIDEO BERBURU SUNRISE DI PANTAI SELOK

















VIDEO BERKUNJUNG KE GUA NAGARAJA


Terima kasih buat yang sudah berkunjung ke blog ini ...

Monday 21 December 2015

Jalan-jalan kali ini sebenarnya ingin mencari suasana yang lain yaitu wisata dengan nuansa perbukitan sekaligus survey tempat alternatif untuk kemah atau kemping

Lokasi wisata gunung depok taman angkasa menjadi salah satu alternatifnya karena dari keterangan beberapa sumber taman angkasa mempunyai kelebihan yaitu bisa melihat view beberapa daerah seperti purwokerto, cilacap, purbalingga dan banjarnegara selain itu pemandangan sunrise atau sunset juga bisa terlihat jika tidak ada kabut dan mendung.

sebenarnya perjalanan ke taman angkasa bisa ditempuh melalui beberapa jalur yaitu dari alun-alun banyumas ke arah pasinggangan melewati stasiun transmisi televisi Indosiar, MetroTV, ANTV hingga sampai ke taman angkasa.

tetapi kali ini kita mengambil jalur dari purwokerto - tanjung - patikraja - kebasen - setelah melewati bendungan gerak serayu akan menjumpai pertigaan sebelah polsek kebasen kita mengambil jalur ke arah kiri yaitu jurusan kalisalak setelah lapangan sepakbola kalisalak akan dijumpai papan arah menuju daerah pasinggangan banyumas setelah memasuki jalur ke arah pasinggangan sekitar 2 km ada papan arah menuju karang banar, kita melalui jalur karang banar karena kondisi jalan aspal yang bagus.
setelah melewati beberapa tanjakan dan turunan yang cukup curam serta persimpangan yang agak membingungkan akhirnya sampailah di lokasi penjualan tiket wisata taman angkasa binangun banyumas, tampak di samping kanan loket ada warung-warung makanan dan booth tempat beberapa alat kesenian tradisional seperti gamelan dll. pengunjung akan dikenakan tiket 5 ribu rupiah / orang untuk bisa masuk ke lokasi bukit taman angkasa. dan untuk kendaraan sepeda motor bisa masuk ke area wisata karena dari loket penjualan tiket jaraknya masih 300 meter itupun jalannya menanjak. apabila malas berjalan kaki dan tidak membawa sepeda motor bisa menyewa jasa ojek untuk mengantar ke atas taman angkasa dengan biaya 10 ribu / orang.

Parkiran sepeda motor yang jaraknya tidak jauh dari lokasi taman angkasa sangat memudahkan pengunjung yang tidak kuat berjalan kaki dengan kondisi jalan yang menanjak, untuk tarif parkir dikenakan 2 ribu / motor.
Setelah beberapa saat berjalan dari lokasi parkir sampailah di atas bukit taman angkasa yang cukup luas, terlihat beberapa fasilitas seperti tempat duduk dari batang pohon, papan petunjuk view, tempat sampah, camping ground. dan terdapat juga jalur track untuk motor cross atau trail.

di sini pengunjung juga bisa memanfaatkan jembatan yang terbuat dari bambu dan kayu untuk sekedar berselfie atau melihat pemandangan karena di tiap tempat petunjuk view dibuatkan semacam deck atau jembatan untuk melihat pemandangan dari kejauhan.
di sekitar taman angkasa ini tampak terlihat tower dari salah satu operator seluler.
untuk pertama kita mengunjungi bagian view laut cilacap dan sunrise terlihat samar-samar dari kejauhan
daerah cilacap dengan lautnya kemudian dilanjutkan view daerah purbalingga dan banjarnegara terlihat bentangan sungai serayu yang membelah dua kabupaten ini. untuk view purwokerto terlihat kota purwokerto dan wisata baturaden serta gugusan gunung slamet walaupun samar-samar.
Mungkin untuk lebih asyik melihat viewnya sebaiknya bermalam atau berkemah di sini sehingga bila beruntung cuaca sedang bersahabat bisa menikmati suasana sunrise sunset atau gemerlapnya kota-kota waktu
malam hari dan sangat di sarankan untuk membawa teropong.
akhirnya setelah puas melihat-lihat pemandangan di lokasi gunung depok atau taman angkasa desa binangun banyumas kita beranjak pulang kembali ke purwokerto
Terima kasih blogwalkingnya guys ... :) Untuk selengkapnya lihat juga video jalan-jalan ke Taman angkasa gunung depok desa Binangun kabupaten Banyumas dibawah ini :

JEMBATAN SELFIE DECK TAMAN ANGKASA GUNUNG DEPOK BINANGUN









VIDEO TAMAN ANGKASA 

Sunday 20 December 2015

Pada suatu hari minggu yang cerah seorang teman mengajakku untuk berwisata atau refreshing melepaskan kepenatan rutinitas sehari-hari akhirnya setelah berunding tujuan wisata kali ini jatuh ke lokasi wisata alam telaga sunyi di daerah sebelah timur lokawisata baturaden, karena kebetulan tidak ada kesibukan akupun mengiyakan ajakan itu.

berangkat dengan sepeda motor menuju lokasi telaga sunyi kita mengambil jalur yaitu dari gerbang wiyata mandala baturaden ke arah kanan melewati desa kemutug dan setelah hampir masuk lokasi bumi perkemahan akan ada persimpangan ke arah kanan melewati beberapa jalan menanjak dengan mengikuti petunjuk arah yang banyak di samping jalan sampailah kita di gerbang loket wisata telaga sunyi yang lokasinya dekat dengan area wisata outbound yaitu BAF ( Banyumas Adventure Forest )

setelah membayar tiket 10 ribu / orang dan parkir motor sebesar 2 ribu kita langsung menuju lokasi wisata alam telaga sunyi dengan jarak sekitar 200 meter melewati areal hutan dan jalan setapak yang sebelahnya aliran sungai dengan pagar pembatas untuk keamanan pengunjung. akhirnya setelah 10 menit sampailah kita di area telaga sunyi yang saat itu lumayan ramai pengunjung yang sedang berenang di sekitar telaga.
sayangnya karena sedang musim kemarau aliran air terjun tidak tampak mengalir tetapi agak sedikit terhibur dengan aksi anak-anak kecil yang meloncat dari ketinggian tebing air terjun menceburkan ke dalam telaga sunyi yang kedalamannya kurang lebih 3 meter.

saat berada di lokasi wisata telaga sunyi kita jadi teringat dengan salah satu lagu dari band legendaris yaitu Koes plus, lagu dari band koes plus yang sederhana tentang telaga sunyi yang menceritakan seorang putri yang patah hati dan terjun bunuh diri ke telaga sunyi sangat melekat banget di benakku .. entah lagu itu terinspirasi darimana yang jelas kalau mendengar lagu itu dan dihubungkan dengan keberadaan telaga sunyi yang berada di daerah baturaden memberikan kesan mistis dan angker

silakan lihat juga video jalan-jalan kita di lokasi wisata alam telaga sunyi batur raden kabupaten banyumas


terima kasih blogwalkingnya guys ...



Saturday 28 November 2015

Jalan-jalan kali ini kembali mengambil tujuan ke wisata curug / air terjun bertepatan dengan musim penghujan yang telah tiba karena beberapa kali kita dikecewakan dengan tidak mengalirnya air terjun curug pada saat musim kemarau kemarin
tujuan kita menuju curug pengantin yang berada di desa kalipagu kecamatan batur raden kabupaten Banyumas Jawa tengah karena penasaran akan cerita beberapa teman yang sudah pernah kesana selain itu akses jalan menuju curug penganten menurut cerita sudah mulai dibenahi dengan berbagai kemudahan seperti penambahan papan petunjuk arah, tangga dari bambu, jembatan bambu serta tempat duduk bambu untuk beristirahat
persiapan pun dilakukan hal yang wajib dibawa tentunya air minum dan kamera. dengan personel empat orang kita langsung berangkat meluncur ke TKP dengan memakai sepeda motor melalui jalur dari alun-alun- SPN- tugu muntul prompong menuju arah curug gede setelah melewati jalan disamping curug bayan yang menanjak sampailah di posko wisata kalipagu yang didirikan warga setempat. setelah memarkirkan kendaraan di salah satu rumah warga dengan tarif 2000 rupiah / motor, kita berangkat melalui jalur gorong-gorong atau pipa PLTA kemudian setelah melewati jembatan setapak disebelah kantor PLTA akan kita jumpai persimpangan yang kalau ke kanan arahnya menuju pancuran 7 sedang kiri atas arah
menuju ke lokasi curug penganten sebagai tujuan trip kali ini.
perjalanan dimulai dengan jalur setapak yang kebanyakan menanjak selama perjalanan kita akan menjumpai atau melewati hutan dengan pepohonan bambu yang cukup rimbun, sungai sungai kecil dan mata air yang jernih kadang suara suara binatang hutan seperti monyet, tonggeret, elang sayup sayup terdengar.

setelah melewati jembatan dari bambu langkah langkah kakipun mulai terasa lelah tetapi papan arah petunjuk menjadi penyemangat  untuk terus melangkah sampailah ke sebuah tempat yang terdapat bangku-bangku dari bambu dengan pemandangan view sebuah curug ... sempat kita senang mengira itu curug penganten jadi kita berpikir jarak sudah semakin dekat tetapi gak yakin juga karena air terjunnya gak berpasangan...
sejenak kita beristirahat di tempat itu untuk melepaskan lelah dan melemaskan kaki sambil melihat keindahan curug yang ada di depan kita.
sekitar 15 menit beristirahat kita melanjutkan perjalanan dengan mengikuti papan arah petunjuk ke curug penganten ternyata perjalanan masih cukup jauh dari tempat kita beristirahat hingga akhirnya setelah melewati bebatuan sungai yang airnya cukup deras jalanan mulai menurun melewati jalanan tanah yang becek sampailah kita di sebuah tikungan yang dapat melihat keindahan curug pengantin dari kejauhan kira-kira 300 meteran. karena jarak ke curug semakin dekat langkah kaki mulai dipercepat, kita sudah tidak sabar untuk mencapai ke sana.

perjalanan 1,5 jam yang cukup melelahkan dengan peluh yang membasahi baju terbayarkan saat melihat air terjun atau curug penganten yang full berpasangan dua aliran airnya mengalir begitu indahnya. kesejukan suasana dari percikan air yang terbawa angin membuat betah untuk berlama-lama di curug penganten ini. karena penasaran ingin merasakan kesejukan airnya 2 orang teman sempat menceburkan diri ke kubangan air disekitar curug. rasa dingin yang sangat terasa membuat 2 orang temanku tidak kuat berendam lama akhirnya mereka menyudahi berendam keluar dari kubangan untuk memakai bajunya kembali.

setelah 1 jam berada di sana suasana mendung dan hujan rintik-rintik memaksa kita memutuskan untuk beranjak dari lokasi curug penganten untuk kembali pulang, saat perjalanan pulang menuju parkiran hujan mulai turun sehingga kita putuskan berteduh dulu di sebuah warung yang terletak pada persimpangan jalan masuk menuju curug penganten menunggu hujan reda sambil menikmati hangatnya teh, mendoan dan lontong untuk mengisi perut yang dari tadi belum kita isi.

untuk lebih lengkapnya bisa lihat video jalan-jalan kita menuju curug penganten desa kalipagu baturaden


 thanks untuk blog walking nya guys .... please subscribe ya :)


Wednesday 30 September 2015

Melanjutkan perjalanan dari bukit badar watu meja, masih di seputaran kecamatan kebasen kita bertiga menuju ke wisata curug atau gua song dengan menggunakan sepeda motor melaju ke arah sampang dan setelah sampai di perempatan dekat polsek kebasen yang terdapat banyak papan petunjuk arah kita mengambil jalur dengan papan petunjuk ke arah kali salak.
setelah beberapa lama menelusuri jalan aspal di kali salak kita menjumpai lapangan tempat bermain bola warga sekitar, berhubung saat itu hari semakin siang kita memutuskan mampir di warung mie ayam depan lapangan untuk mengisi perut yang sudah lapar. sambil makan kita bertanya arah jalur menuju curug song kepada bapak penjual mie ayam ternyata perjalanan udah semakin dekat tinggal ikuti jalan lurus saja dari lapangan sampai menemukan perempatan kalijimat.
setelah istirahat sejenak sehabis makan kita melanjutkan perjalanan sesuai arahan petunjuk dari bapak penjual mie ayam itu. sampai perempatan kita masuk ke daerah kalijimat yang masih dengan jalan beraspal, kemudian saat masuk ke desa kaliontong jalanan mulai berupa tanah dan bebatuan besar untung saja ban sepeda motor cukup angin kalo gak kemungkinan bisa bocor kalau lewat jalanan berbatu seperti ini. kira - kira ada 200 meter setelah masjid kali ontong barulah kita sampai di sebuah warung dekat jalan menuju arah curug.
dari penjelasan pemilik warung untuk menuju ke curug lumayan jauh ada 2 km dengan berjalan kaki. kemudian kita menitipkan sepeda motor di sebelah warung tersebut yang sudah biasa untuk tempat parkir pengunjung yang mau ke curug song dengan biaya retribusi 2000 rupiah / motor.

untuk menuju ke curug atau gua song lumayan cukup melelahkan karena track yang kita lalui berupa jalan setapak yang kadang menanjak dengan kanan kirinya diapit hutan pinus dan jati serta sungai yang mengarah ke arah curug.

kita berjalan sambil menghapalkan jalan agar saat pulang tidak tersesat karena minimnya petunjuk arah menuju curug  masalahnya kadang kita harus melintasi ke seberang sungai dan ada persimpangan jalan yang harus kita lalui. pemandangan bukit dengan pepohonan, gemericik air di bebatuan sungai yang apik akan sering kita temui sepanjang perjalanan.
setelah beberapa lama kita berjalan sampailah kita di jalan setapak di
mana kita bisa melihat dari kejauhan gua song dengan air terjun di sebelah kanannya , kemudian kita menuruni ke arah sungai melewati bebatuan ke arah seberang yang di sana terdapat air terjun kecil seperti sendang dengan airnya jernih berwarna kehijauan, setelah melewati bebatuan sungai dari arah sendang, barulah ada jalan setapak lagi yang langsung menuju ke arah curug sekitar 20 meter.


Dan akhirnya dengan perjalanan yang cukup melelahkan sampailah kita di curug song di bawah sebuah cerukan tebing yang mirip dengan gua yang di sebelahnya  terdapat air terjun dengan ketinggian sekitar 50 meter. mungkin karena musim kemarau curug song airnya kurang deras tetapi tidak mengurangi keindahannya. hal yang sedikit mengganggu di curug atau gua song ini adalah bau kotoran kelelawar tercium lumayan menyengat kemudian coretan coretan tulisan di batu-batu maupun sampah-sampah bekas makanan dan minuman tampak berserakan yang berasal dari pengunjung yang kurang bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan di sekitar curug ini.
setelah menikmati dan mengabadikan keindahan curug song ini dengan kamera di smartphone kitapun beranjak pulang dengan melewati jalan saat kita berangkat tadi menuju ke tempat parkir untuk kembali ke kota purwokerto tercinta.

itulah sedikit cerita saat kita jalan-jalan ke gua dan curug song desa kaliontong kecamatan kebasen Banyumas untuk lebih jelasnya bisa melihat video di bawah ini.
terima kasih sudah berkunjung ke blog ku ditunggu komen dan jangan lupa subscribe ya ...




Friday 18 September 2015

Wisata-wisata alam yang dulu belum terekspose sekarang mulai bermunculan seakan menjadi suatu trend, di daerah banyumas jawa tengah sendiri bagi penikmat sunrise ataupun sunset mulai dimanjakan dengan bermunculan wisata-wisata bukit untuk menikmati terbit maupun tenggelamnya matahari ditambah dengan view pemandangan alam yang indah. dengan bermunculannya lokasi wisata baru dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat sekitar obyek wisata adalah menambah pendapatan dari kontribusi tiket masuk, parkir maupun penjualan makanan dan minuman di warung-warung yang didirikan oleh masyarakat sekitar
Salah satu obyek wisata bukit yang mulai populer atau ngehit setelah bukit tranggulasih adalah bukit watu meja yang berada di desa tumiyang kecamatan kebasen. kepopulerannya memang tidak lepas dari pengaruh sosial media dengan sering diuploadnya foto-foto bukit watu meja di jejaring sosial seperti facebook, twitter, instagram, path dll.
terdorong dari rasa penasaran melihat foto-foto bukit watumeja yang diunggah di jejaring sosial itu. maka aku dengan 2 orang kawan merencanakan untuk mengunjungi ke sana. hari rabu pagi menjadi kesepakatan kita untuk mengunjungi bukit watumeja. persiapan dengan membawa perbekalan dan perlengkapan serta pengecekan kendaraan motor menjadi hal utama untuk jalan-jalan kali ini.
pagi hari sekitar jam 7.30 kita berangkat dari purwokerto dengan menggunakan sepeda motor melewati jalur jalan jenderal sudirman - belok ke sawangan - tanjung - sidabowa - kedung randu - patikraja sampai di perempatan pasar patikraja ambil jalan ke selatan melewati jembatan setelah ada perempatan lagi ambil jalur menuju ke arah sampang. setelah beberapa kilometer barulah kita masuk ke wilayah desa tumiyang kebasen setelah melewati SD atau masjid tumiyang berarti jarak ke jalan masuk bukit sudah mulai dekat. sebenarnya banyak jalan masuk ke obyek wisata batu meja tinggal pilih jalur yang terdekat. saat  itu kita memilih jalur jalan sebelah tugu batas. terpampang jelas papan besar arah petunjuk ke bukit watumeja, memasuki jalan kecil menuju ke tempat parkir kita akan disambut senyuman ramah dan sapaan penduduk setempat yang akan dengan senang hati menunjukkan arah ke lokasi parkir bukit watu meja.
sesampai di lokasi parkir kita diarahkan untuk memarkirkan kendaraan motor kita di depan rumah penduduk, kemudian kita disuruh mengisi buku kunjungan tamu dan menyumbang uang seikhlasnya untuk dapat mengunjungi ke bukit watumeja.
setelah menyelesaikan administrasi barulah kita mulai perjalanan mendaki ke atas bukit watu meja

selama perjalanan kita akan mendaki memasuki hutan dengan pohon pohon
pinus, pohon jati dll. kondisi jalanan yang masih berupa tanah liat dan jurang membuat kita harus ekstra hati-hati dalam melangkah agar tidak terperosok. Setelah 15 menit menempuh perjalanan yang cukup melelahkan dengan jarak 500 meter dengan jalan yang kebanyakan menanjak akhirnya sampai juga di ketinggian bukit watu meja.

di atas bukit watu meja ini kita akan disuguhkan pemandangan alam yang indah dengan hamparan sungai serayu yang berkelok dan lembah yang ada di seberang sungai, jembatan kereta api yang melintas di atas sungai serayu pun menjadi pemandangan apik tersendiri apalagi kalau pas ada kereta api lewat di atas jembatan tersebut. kemudian dari atas bukit ini juga kita bisa melihat batu yang menyerupai meja yang menjadi cikal bakal nama bukit watumeja. untuk para penikmat sunrise dan sunset bisa datang pada saat sebelum fajar

pagi atau sore hari, untuk lebih nyaman mungkin bisa berkemah di sekitar bukit ini.
sambil menikmati pemandangan di bukit, kita menikmati perbekalan yang kita bawa dengan ditemani teh manis yang dipesan dari warung yang berjualan di sekitar bukit.
setelah puas berfoto ria dan mengambil video gambar pemandangan dari atas bukit watumeja akhirnya kita putuskan untuk pulang menuruni bukit melanjutkan jalan-jalan kita ke tempat lainnya yaitu curug dan gua song yang masih di wilayah kecamatan kebasen tepatnya desa kalisalak.



untuk lebih lengkapnya simak video jalan-jalan kita ke bukit watumeja desa tumiyang kecamatan kebasen banyumas

VIA JALUR EXTRIM



VIA JALUR UMUM

Powered by Blogger.

VIDEO TERBARU

Popular Posts