Sunday 10 May 2015

ini adalah lanjutan jalan-jalan aku dan temanku setelah mengunjungi objek wisata pantai dan bukit menganti di desa karang duwur kecamatan ayah kebumen yaitu menuju ke gua jatijajar yang berada di desa jatijajar gombong jawa tengah.

perjalanan sehabis dari bukit menganti ke gua jatijajar melewati jalan saat kita datang ke bukit dengan jalanan tanjakan, turunan dan tikungan tajam. karena hari sudah semakin siang dan perutpun mulai keroncongan lagi, kita putuskan untuk makan siang dulu dengan mencari warung makan yang menjual nasi rames atau masakan padang soalnya kalo perut belum terisi nasi belum afdol rasanya. akhirnya kita menemukan di pinggir jalan di sebelah toko barang-barang elektronik ada sebuah warung makan yang menyediakan beberapa menu seperti nasi rames, bakso, soto, mie ayam dan bermacam minuman. sesudah makan dan istirahat sebentar kitapun melanjutkan perjalanan menuju objek wisata gua jatijajar. ada sekitar 30-45 menit perjalanan menuju kesana dengan melewati beberapa perkampungan akhirnya sampai di lokasi yaitu desa jatijajar akupun memarkirkan sepeda motor di salah satu lokasi tempat parkir yang sebenarnya halaman sebuah rumah yang disulap jadi tempat parkir untuk tarif parkir dikenakan 3000 rupiah.  

kita pun melanjutkan berjalan kaki dari lokasi parkir ke tempat penjualan tiket masuk ke gua jatijajar dengan harga tiket masuk 5000 rupiah per orang. 
masuk dalam area di luar gua kita akan menemukan sebuah kolam renang yang airnya berasal dari sumber mata air yang masih alami,  di sana pengunjung bisa berenang tanpa dipungut biaya alias gratis ada sebuah pemandangan yang menarik yaitu banyak anak-anak atau remaja yang sedang berenang meminta sumbangan kepada pengunjung yang sedang lewat untuk melemparkan uang koin ke dalam kolam renang 
yang kedalamannya sekitar 2-3 meter, nanti mereka akan berebutan mencari koin yang dilempar ke dasar kolam renang tersebut lanjut setelah melewati kolam renang kita akan melihat sebuah replika patung dinosaurus yang besar, kalau mau kita bisa menaikinya ke atas punggung patung dinosaurus tersebut. sehabis mengambil foto dengan latar belakang patung dinosaurus tersebut kita melanjutkan perjalanan menuju goa dengan melewati beberapa anak tangga menuju ke atas cukup melelahkan sampai akhirnya kita sampai di mulut gua. 

banyak fotografer keliling yang menawarkan foto langsung jadi di dalam obyek gua jatijajar ini. berjalan menyusuri gua jatijajar ini hawa di dalam terasa sejuk dengan melewati tangga-tangga dengan pegangan di samping kanan kirinya jadi akan merasa aman, di sana nanti akan terlihat beberapa patung-patung legenda raden kamandaka seperti patung monyet, harimau dan dewi ciptoroso, sayang banyak coretan-coretan di dinding gua dari pengunjung nakal yang mengurangi keindahan dalam gua ini, nanti setelah beberapa meter kita menemukan beberapa sendang seperti sendang mawar dan kanthil yang konon katanya bila kita membasuh muka atau tubuh kita dengan air tersebut bisa awet muda. bau menyengat dari kemenyan, dupa atau sesajen yang di tempatkan di sekitar sendang mawar dan kanthil menambah aroma mistis dari tempat ini maka sempat dalam satu acara misteri TV swasta yang dibawakan pelawak tukul arwana, gua jatijajar ini menjadi lokasi acaranya. tidak terasa berjalan di dalam gua karena hawanya yang sejuk sampailah kita di tangga menuju pintu keluar. kita menyempatkan foto-foto dulu di bagian pintu keluar untuk akhirnya menuju tempat parkir motor dengan melewati pasar seni yang kebanyakan berisi kios-kios pedagang kerajinan seperti baju lurik, batik, blangkon, topeng monyet, kaos dan souvenir lainnya.
sore menjelang kita pun memutuskan pulang kembali menuju ke kota purwokerto biar sampai ke purwokerto sebelum waktu maghrib tiba.

Simak video jalan-jalan ke gua jatijajar di youtube channel bocahporka jalan-jalan
jangan lupa like dan subscribe ya ... terima kasih sudah mampir di blogku ini.






Saturday 9 May 2015

Saat melihat teman di facebook memposting foto-foto dari atas bukit dengan view pemandangan laut di bawahnya membuatku takjub, aku mengira kalo temanku ambil foto-foto tersebut saat sedang berwisata di luar pulau jawa.
aku isi komen di bawah foto yang diposting oleh temanku tersebut menanyakan dimana tempat dia mengambil foto dengan pemandangan yang indah tersebut. eh ternyata menurut penjelasan temanku lokasinya masih di pulau jawa tepatnya di jawa tengah yaitu di desa karang duwur ayah kabupaten kebumen yang bisa ditempuh selama 2 jam dari kotaku yaitu purwokerto.
rencanapun disiapkan. seperti biasa aku cari tahu dulu informasi lewat bantuan mbah gugel tentang tempat wisata tersebut serta rute perjalanan yang harus dilalui. aku hubungi teman yang biasa suka berwisata denganku untuk atur jadwal keberangkatan. akhirnya hari rabu pun dipilih berangkat jam 7.30 pagi dengan persiapan yang simple yaitu air mineral, snack, dan kamera. tidak lupa perlengkapan sarung tangan, kacamata hitam serta masker untuk menghindari kelelahan tangan, silau matahari dan polusi udara saat perjalanan memakai sepeda motor.
aku mulai perjalanan dengan seorang teman yang membonceng motorku melalui rute porka - teluk - wiradadi - sokaraja - kalibagor- kaliori - banyumas - buntu - kemranjen - sumpiuh - tambak - sebelum masuk gombong kita menjumpai di sisi kanan jalan raya yaitu sebuah jalan dengan papan selamat datang di pantai logending dan gua jatijajar kitapun masuk ke arah jalan tersebut melewati desa rowokele jalan gombong-jatijajar - kecamatan ayah dan sampai ke pantai ayah/logending nanti ada beberapa portal tiket tetapi karena hari biasa jadi portal tersebut tidak dijaga petugas nanti sebelum pintu masuk logending atau pantai ayah ada jalan di samping kiri menuju ke arah desa karang duwur yaitu jalan ayah-karang bolong selama perjalanan ke sana kita akan menjumpai tanjakan dan tikungan tajam dan melewati bukit-bukit sekitar 15 - 20 menit barulah kita menjumpai pos untuk pembayaran tiket dan retribusi parkir ke tempat wisata saat itu dikenakan biaya 5.000 rupiah. setelah melewati pos tersebut mulai kita menjumpai jalan tanah liat dan berbatu dengan kondisi menurun tajam dengan pemandangan kanan kirinya bukit dan laut.


di salah satu belokan ada suatu tempat favorit yang dijadikan tempat berfoto karena view yang terlihat wow indah pokoknya. sesudah kita menikmati sebentar kita turun lagi ke bawah ke pantai tempat perahu-perahu berlabuh. lalu kita melewati beberapa warung yang berada di lokasi pantai tersebut menuju jalan tanjakan berupa jalanan tanah liat menuju ke atas bukit menganti. di sebuah pelataran yang datar yang berada di sebelah tower di bukit menganti barulah kita parkirkan motornya. lalu kita menelusuri jalan setapak menuju ke atas ke bagian tower tersebut. dari atas bukit menganti ini kita bisa melihat pemandangan secara jelas hamparan laut yang luas yang akan membuat kita takjub akan keagungan sang Maha Pencipta.

woww.. keren banget, tidak lupa kita mengabadikan keindahan panorama laut dari atas bukit menganti serta berselfie ria dengan latar belakang laut, gugusan bukit dan tower. kitapun sempat menuruni bukit menuju ke bawah ke deretan batu karang hitam untuk melihat dan merasakan deburan ombak. tetapi ada sebuah kejadian yang membuat kita terheran-heran yaitu saat kita melewati batas larangan untuk berfoto-foto di atas karang ternyata datang ombak yang tadinya kecil berubah menjadi lebih besar sampai menyiram kita, untung saja kita tidak terpelanting atau jatuh ke bawah laut. masih bersyukur walaupun baju basah, tas basah dan hape korslet kitapun naik ke atas dengan pikiran masih bingung atas kejadian tadi, sambil beristirahat di sebuah gubuk kecil di atas bukit dengan sewa 10 ribu rupiah kita menjemur baju dan tas kira-kira ada sekitar 1 jam lebih sampai agak kering barulah kita beranjak pergi dari bukit menganti menuju ke tempat destinasi wisata yang lainnya dengan masih mengingat kejadian yang tadi kita alami.



cuplikan video jalan-jalan ke Pantai dan bukit Menganti bisa dilihat di Youtube channel bocah porka jalan-jalan jangan lupa like dan subscribe ya...











Terima kasih buat yang sudah mampir di blogku yang sederhana dan nubie ini ...




Monday 4 May 2015


Pagi ini seorang teman menghubungiku lewat BBM mengajak pergi ke curug belot karena pada hari kemarin batal pergi kesana. kebetulan dia dapat jatah libur hari senin ini dan aku juga gak begitu sibuk. kitapun mengobrol membuat kesepakatan dan mulai lah ditentukan waktu berangkat menuju ke curug, kita sepakat untuk mulai berangkat dari rumah temanku jam 10.30. persiapan seperti biasa gak ada yang terlalu ribet yaitu bawa air mineral dan kamera.  waktu menunjukkan pukul 10.20 aku pun meluncur pake motor menuju ke rumah temanku di jalan stasiun. setelah semua siap kitapun berangkat dengan melalui rute jalan stasiun - kober - bobosan - watumas - prompong - kebumen - sampai rempoah kita langsung cari kantor BRI cabang rempoah sebagai patokan  yang paling gampang karena depan kantor BRI disitulah jalan menuju curug belot yang berada di kanan jalan rempoah - baturaden. jalan masuk ke curug pun tidak terlalu jauh dari jalan raya rempoah baturaden kira-kira 100 meteran.
kitapun sampai dipelataran masjid/mushola untuk memarkirkan motor kita. disana jangan terkejut soalnya yang jadi petugas parkir seorang nenek. nenek itupun mempersilahkan kita untuk mengunjungi curug dulu dan untuk pembayaran parkirnya nanti setelah pulang dari curug. nenek itu juga berpesan kepada kita agar berhati-hati berjalan ke arah curug.
Curug Belot yang terletak di Desa Rempoah Kecamatan Baturaden merupakan salah satu dari sekian wisata curug yang ada di kabupaten Banyumas yang pengelolaannya belum digarap dengan maksimal

akses jalan menuju curug sebenarnya sudah memakai plester semen betonan sayangnya karena kurang terawat dengan baik dibiarkan berlumut jadi sangat licin makanya harus berhati-hati berjalan disarankan pakai sepatu atau sandal yang bertekstur kasar untung saja disebelah kanan jalan ada tambahan tangga tangga kecil terbuat dari semen jadi lebih memudahkan untuk berjalan. cukup dengan waktu beberapa menit saja karena memang cuman berjarak 200 meter saja dari tempat parkir kita sudah sampai di ujung jalan beton semen menuju curug. selanjutnya kita menyusuri samping sungai kira-kira berjarak 15 meter menuju ke air terjun curug belot. tapi tetap harus berhati-hati melewati batu-batu sungai karena kadang ada yang sangat licin batunya.

aliran air curug belot lumayan cukup deras. kejernihannya pun membuat aku sempat turun untuk berenang mendekat ke air terjun kemudian menuju samping belakang air terjun yang terdapat gua -gua kecil karena penasaran aku sempat melongok ke dalam gua-gua kecil tersebut ternyata terlihat adanya lubang / lorong-lorong kecil menyerupai seperti sarang ular karena gak mau resiko, aku gak melongok ke dalam gua lebih jauh




mungkin ada sekitar satu jam kita menikmati pemandangan curug belot dan tidak lupa untuk mengabadikan dengan kamera sambil berfoto selfie dengan latar belakang air terjun dan bebatuannya. kita pun menyudahi kunjungan ke curug belot dengan menaiki kembali jalan yang kita lewati tadi, pada saat perjalanan menuju tempat parkir nanti kita di minta sumbangan 2 ribu rupiah oleh pengurus curug tersebut guna iuran kebersihan dan perawatan jalan. karena sampai saat ini untuk perawatan dan perbaikan sarana curug masih mengandalkan dana swadaya masyarakat dan iuran yang diberikan pengunjung. menurut penuturan pengurus curug belot ke depannya mungkin nanti akan ada bantuan perbaikan sarana berupa perbaikan akses jalan dengan pemberian alat bantu penyangga pegangan untuk berjalan dari pemkab banyumas setelah sebulan sebelumnya ada kunjungan dari bupati banyumas dan dinas pariwisata. akhirnya setelah melalui perjalanan yang cukup melelahkan kembali dari curug kita sempat singgah di warung untuk membeli minuman dan makanan kemudian meneruskan perjalanan lagi ke tempat parkiran, kitapun membayar uang parkir sebesar 4 ribu rupiah (2 ribu rupiah/ motor) kepada nenek yang tadi kita temui saat pertama datang.
setelah itu kita meninggalkan lokasi curug untuk pulang kembali ke rumah masing-masing.

simak video jalan-jalan ke curug Belot di youtube channel bocahporka jalan-jalan

jangan lupa like & subscribe ya ...
















terima kasih udah mampir di blog aku







Saturday 2 May 2015

Curug telu yang terletak di desa karang salam kecamatan Baturaden Banyumas ini termasuk dalam destinasi wisata yang cukup ngehits juga di kalangan pecinta traveling khususnya area barlingmascakeb terlihat dengan sering diunggahnya foto-foto selfie di socmed seperti facebook, twitter, instagram maupun Depe BBM tidak ketinggalan juga status dan hashtag curug telu yang dipasang di socmed menambah ke ngehitan dari lokawisata ini.

rasa penasaran pun hinggap di benakku, ingin melihat secara langsung keindahan dan kemolekan curug telu seperti yang di bincangkan di socmed. untuk sementara aku browsing lewat google dulu mencari tahu tentang curug telu dan rute jalan yang menuju arah curug. setelah data terkumpul barulah aku cari teman untuk diajak kesana. lewat Blackberry Messenger atau BBM dari perangkat android, aku broadcast message dan pasang status tentang keinginanku ke curug telu, karena rencana ke curug telu pada hari-hari kerja jadi cuman mendapat respon dari 3 orang saja yang kebetulan mereka lagi dapet shift kerja malam jadi paginya ada waktu luang. setelah chat bersama di BBM akhirnya sepakat hari senin pagi jam 8 berangkat dari porka. 
Hari senin pun tiba teman-teman yang mau ikut berangkatpun sudah bersiap dan berkumpul tepat waktu jam 8. dengan memakai 3 motor salah satu teman membonceng. Kita pun berempat berangkat menuju lokasi
Rute yang diambil yaitu dari porka menuju jalan stasiun  - kober - karang jambu - jatisari - sumampir - pabuaran - rempoah sampai ke depan gerbang pertama wisata baturaden kita ambil jalur ke kanan yang menuju kemutug setelah beberapa kilometer akan terlihat beberapa papan arah jalan yaitu sumbang - papan arah jalan kotayasa terakhir ketemu papan arah jalan yang menuju karang salam kita ikuti saja berdasarkan papan arah tersebut sampai ketemu papan arah jalan menuju curug. walaupun sudah ada papan arah jalan ternyata dua orang teman yang mengikuti motorku dari belakang  gak melihat saat aku sudah belok ke arah jalan menuju curug hingga tersesat sampai ke arah hotel queen garden. untunglah mereka bertanya pada penduduk setempat minta ditunjukkan jalan kebenaran menuju curug sehingga mereka tidak digolongkan orang-orang tersesat hehehe... 
Jalan menuju curug didominasi jalan tanah dan berbatu yang kadang becek berlumpur dengan samping kanan kirinya sawah sekitar 1 km barulah sampai di tempat parkiran sederhana yang dibuat sendiri oleh warga menggunakan lahan sawah yang sudah dikeringkan kita cukup membayar uang parkir motor sebesar 2 ribu dan tiket masuk ke area curug 2 ribu rupiah perorang terjangkau sekali kan...
menurut keterangan dari juru parkir disitu bahwa disekitar curug telu sebenarnya masih ada beberapa curug yang bisa dikunjungi dalam satu kawasan yaitu curug lawang / sendang bidadari dan curug pete cuman ada satu curug yang akses jalan menuju ke sana agak susah jadi dibutuhkan pemandu jika ingin mengunjunginya yaitu curug moprok.
untuk curug pertama yang kita kunjungi adalah curug lawang dan sendang bidadari akses jalan menuju kesana melewati beberapa rintangan yaitu jalan tebing kecil yang licin, jembatan bambu serta menyusuri sungai kecil dengan bebatuan yang licin. curug lawang sendiri berada di dalam sebuah gua kecil dengan air yang jernih dan membentuk sebuah sendang yang dinamakan masyarakat sekitar sebagai sendang bidadari, 
di curug lawang ini kita hanya meluangkan waktu sebentar saja menikmati keindahannya dengan mengambil obyek foto curug tersebut kemudian melanjutkan perjalanan menuju curug pete.
di curug pete pun kita cuman melihat-lihat sekilas saja dan foto selfie dari atas jembatan beton. banyak anak-anak yang sedang bermain terjun bebas dari tebing curug ke sungai dibawah air terjun. 

setelah itu kita melanjutkan perjalanan kembali  menuju curug telu akses jalan lebih nyaman lagi karena sudah ada tangga beton dengan pegangan besi di sisi kiri kira-kira ada 100 anak tangga barulah kita sampai ke lokawisata curug telu. menurut masyarakat sekitar curug ini dinamakan curug telu karena ada 3 air terjun yang terlihat di sisi sisi tebing,  tetapi ada juga yang menceritakan bahwa curug ini mempunyai 7 air terjun, hanya bisa dilihat oleh orang yang punya indera ke enam.



di lokasi curug telu kita bisa melihat keindahan air terjun dengan air yang jernih,  aku dan seorang temanpun sempat untuk berenang di curug telu ini, airnya bener-bener segar tetapi karena dinginnya air di curug ini akhirnya cuman seperempat jam saja berenangnya. sehabis itu dilanjutkan dengan foto-foto selfie dengan latar belakang curug telu ini. setelah puas menikmati suasana di curug telu akhirnya kita beranjak pulang dengan menaiki anak tangga yang terbuat dari betonan semen sampai ke atas. untuk mengusir rasa capek sehabis menaiki anak tangga kitapun singgah di sebuah gazebo dan memesan minuman es teh di warung  yang berada di sekitar curug pete. iseng-iseng kita tanya ke penjaga warung mengenai curug moprok dari penjaga warung  kita memperoleh informasi arah jalan menuju curug moprok. terus kita berempat bersepakat untuk jalan lagi menuju curug moprok karena mumpung masih ada di lokasi. akhirnya kita pun berangkat menuju curug moprok dengan berjalan melewati curug pete lagi sekitar 10 meter dari jembatan beton di sebelah kiri ada jalan setapak. kita berempat menyusuri jalan setapak tersebut menuju ke atas melewati sebuah persawahan sampai di persawahan kita sempat bertanya arah jalan lagi kepada seorang petani, dari penuturannya itu kita pun mengikuti arah yang ditunjukkannya. ternyata akses jalan menuju ke curug moprok sedikit lebih ekstrim dengan melewati rimbunan semak dan pohon bambu serta jalan setapak yang sebelahnya jurang bersemak belukar lebat. sempet ragu dengan jalan setapak yang ada hingga akhirnya kita turun ke bawah sungai meneruskan perjalanan melalui jalur sungai. setelah beberapa saat menempuh jalur sungai akhirnya dua temanku tidak mau melanjutkannya karena sudah kecapaian dan males tersesat lebih jauh  hingga aku memutuskan bareng satu orang temen untuk tetap melanjutkan perjalanan lewat jalur sungai sedangkan kedua orang temenku yang lain duduk menunggu di bebatuan sekitar sungai. dengan berhati-hati menyusuri sungai melintasi bebatuan yang cukup licin sampai pada akhirnya terdengar gemericik derasnya air, kita punya keyakinan asal sumber suara itu adalah dari curug moprok dan benar saja beberapa meter setelah melewati bebatuan sungai terlihat jelas aliran air terjun curug moprok yang walaupun kecil alirannya tetapi pemandangan di sekitarnya indah dengan kejernihan dan ketenangan airnya. mungkin karena akses jalan yang sulit jadi curug ini masih jarang dikunjungi  kita menyempatkan  berfoto-foto selfie dulu di curug ini sehabis itu kita kembali lagi ke tempat teman kita menunggu di sungai tetapi melalui jalan setapak yang kita temui di jalur pipa air di atas sungai

sambil teriak dari atas kita memanggil teman yang ada dibawah sungai ternyata gak ada sahutan sampai kita menyambangi tempat dimana dua teman kami menunggu di sungai pun tidak ada orangnya sampai menghubungi nomer ponselnya pun tidak ada respon. kita berpikir mungkinkah kedua teman menyusul ke curug moprok atau sudah balik pulang ke atas akhirnya kita putuskan naik ke atas saja menuju tempat parkiran motor dan ternyata benar saja kedua teman kami ada di salah satu warung yang berada di lokasi parkiran sedang istirahat dan ngopi-ngopi. usut punya usut hp temanku ini lowbat semua pantes saja susah banget dihubungi dan gak ada respon. sekitar satu jam kita berempat bercengkrama di dalam warung sambil menikmati minuman dan menikmati makanan khas purwokerto yaitu mendoan sampai akhirnya kitapun beranjak pulang kembali ke rumah masing-masing.


Thanks ya udah mampir di blogku yg sederhana ini ... 

Pengen lihat video jalan-jalan ke curug telu silakan buka youtube cari bocahporka channel jalan-jalan
jangan lupa like dan subscribe ya ...




Hari rabu awal bulan april 2015 seorang teman yang udah setahun kerja di karawang datang main ke rumahku di Porka katanya ambil cuti kerja pengen pulang kampung. temanku kasih liat hasil jerih payahnya selama kerja setahun di karawang sebuah smartphone terbaru dengan fitur-fitur terkini. aku coba fitur kameranya untuk memotret sebuah objek. wah bagus juga nih hasil jepretannya ... nah kebetulan temenku lagi pengen jalan-jalan ke objek wisata selagi pulang kampung akhirnya kita obrolin tujuan jalan-jalan kita sekaligus memberdayakan gadget temenku untuk mengabadikan moment jalan-jalan ini.
kesepakatan obrolan untuk destinasi wisata kita ke curug Gomblang di desa baseh gerumbul buaran kecamatan kedung banteng kabupaten Banyumas waktu berangkat adalah hari kamis jam 9 pagi dari porka
untuk lebih memudahkan dalam pencarian objek wisata curug gomblang tersebut maka seperti biasa kita googling cari di internet dulu mencari tahu tentang rute atau arah menuju kesana.
keesokan harinya yaitu hari kamis pagi jam 9 pada awal bulan april 2015 kita berangkat menuju lokasi wisata dengan sebuah motor berboncengan hanya dengan berbekal tas berisi air mineral & kamera. rute perjalanan yang kita lalui dari porka menuju ke arah utara yakni karang salam - kebocoran - kedung banteng - ke jalan menuju desa kalisalak kemudian diteruskan ke desa baseh menuju batur agung selama perjalanan kita akan temui jalan menanjak dan menurun serta kadang ada tikungan tajam overall kondisi jalan cukup bagus karena sudah banyak perbaikan.

setelah sampai di situs batur agung di desa baseh kita jalan lagi naik ke atas nanti ada papan penunjuk arah ke desa melung atau windu jaya kita ikuti saja jalan yang menuju arah windu jaya /melung tersebut dan ternyata jalanan menanjak dengan kemiringan lebih dari 45 derajat mungkin 46,5 derajat hehehe...hingga motor jadulku gak kuat sampai temanku pun turun dari motor untuk membantu mendorong. hingga akhirnya setelah melalui beberapa jalan tanjakan kitapun berhenti untuk bertanya ke seorang penduduk mengenai keberadaan curug gomblang apakah masih jauh atau tidak. dari seorang penduduk kita baru mengetahui ada beberapa rute yang bisa ditempuh bisa lewat hutan perhutani tetapi masih lumayan jauh kalau kita tempuh dari tempat kita berhenti atau pakai jalur alternatif satunya lagi yaitu lewat jalur bendungan PLTMH.

kita sepakat aja lewat jalur bendungan soalnya kalo harus terusin lewat jalan nanjak ke atas ditakutkan motor gak kuat. seperti arahan dari penduduk sekitar rute jalan lewat bendungan berada di bawah dan sudah terlewat terpaksa kita turun lagi mencari jalan tersebut. ternyata jalan tersebut berada disamping sebuah rumah, untuk jalannya sendiri cukup lebar bisa masuk satu mobil dan posisinya landai. tetapi kondisi jalan agak rusak bermaterial tanah liat, batu kali, kerikil sedikit licin mungkin karena malamnya turun hujan jadi jalanan lumayan parah ditambah kadang ada mobil bak membawa material ke dalam lokasi pembangunan PLTMH.

setelah melewati jalan tanah berlumpur mentok kita akan menjumpai sebuah selokan besar pembuangan air. sempet bingung juga lewat mana lagi akhirnya kita bertanya pada pekerja di PLTMH tersebut. ternyata bisa ke curug gomblang lewat saluran pembuangan air tersebut. kitapun menyusuri selokan besar dengan perasaan ragu-ragu. selama menyusuri saluran air ini kadang kita menjumpai genangan air sedalam 20 cm cukup merendam ban motor untung gak sampai kena mesin kira-kira 1 km akhirnya sampai di sebuah bendungan. kitapun memarkirkan motor dibawah sebuah bendungan yang pintu pembuangan ke samping masih tertutup. dgn bantuan sebuah tangga kita naik ke bagian atas selokan ke bagian utama bendungan. disana ada beberapa pekerja yang sedang istirahat. langsung kita temui dan bertanya arah ke curug gomblang, menurut salah seorang pekerja kita harus melalui jalan setapak yang bersemak belukar lebat dan berbatu kemudian menyeberangi sungai ke arah kanan untuk menuju ke curugnya.
atas dasar petunjuk itu kita langsung coba menyusuri jalan setapak tersebut. ternyata tidak semudah yang kami bayangkan mungkin karena jarang dilewati jalan setapaknya banyak yang tertutup oleh rumput/semak yang lebat jadi kdg tidak terlihat  hampir lima menitan lebih kita susuri jalan setapak hingga sampai ke arah sungai yang harus kita tempuh. mulailah adrenalin terpacu ketika harus menyusuri sungai dengan arus deras dengan kondisi bebatuan yang licin-licin harus teliti saat melangkahkan kaki berpindah dari satu batu ke batu lainnya. dengan hati-hati kita susuri sungai karena salah menginjak batu licin saja bisa-bisa jatuh terpeleset ke sungai dengan arus yang deras. hampir sepuluh menitan sampailah kita di kelokan sungai, terdengar gerujugan air yang keras kita pun menengok ke asal sumber suara tersebut. woowww... takjub kagum senang bercampur jadi satu melihat pemandangan asri alami air terjun curug gomblang sepertinya penatpun hilang seketika. kitapun mempercepat penyusuran sungai karena sudah tidak sabar untuk mencapai curug.


akhirnya dengan perjuangan antara lelah dan cemas kita sampai juga ke curug gomblang dengan selamat. tidak lupa kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan YME atas indahnya ciptaan-Nya. keindahan curug gomblang yang masih alami dikelilingi hutan belantara tidak luput kami abadikan dengan kamera saku dan gadget / smartphone dari temanku.


sambil melepas penat dicurug kita masih sempat selfie dengan latar belakang curug gomblang. sampai akhirnya mendung mulai menggelayuti kawasan curug gomblang siang itu, debit air mulai berubah lebih deras kitapun memutuskan untuk kembali pulang menuju bendungan dimana motor yang kami parkirkan ada di sana.


saat pulang menyusuri sungai  secara tidak sengaja kita menjumpai  ada jalan setapak di tepian sungai yang lebih jelas, kami putuskan untuk lewat jalan tersebut karena debit air sungai mulai naik dan arus lebih deras. tetap berhati-hati kita melangkah soalnya jalan setapak tersebut bersemak belukar lebat takutnya ada ular. beberapa menit kemudian sampailah kita kembali ke bendungan istirahat sebentar terus pamit pulang dan berterima kasih kepada para pekerja yang ada di sekitar bendungan.

perasaan lega disampaikan temenku setelah sampai ke daerah porka mengingat perjalanan ke curug yang lumayan bikin deg-degan...

Terima kasih buat yang udah mampir di blogku
Silakan lihat video jalan-jalan bocah porka ke curug gomblang di youtube di channel bocahporka jalan-jalan
jangan lupa like dan subscribe nya

Via jalur hutan damar
















Via Saluran PLTMH

















Friday 1 May 2015

Rencana jalan-jalan ke curug gemawang sebenarnya bisa dikatakan tanpa direncana, awal mula sebenarnya mau berwisata menuju curug belot yang dekat dengan lokawisata baturaden tetapi teman yang mengajak ke curug belot sampai jam 10.30 gak menampakkan batang hidungnya  padahal janjiannya berangkat dari porka jam.09.00 daripada kecewa, iseng aku broadcasting message di BBM temen buat diajakin jalan-jalan buat refreshing eh ternyata ada respon dari 4 orang yang lagi ada waktu senggang pas hari itu. akhirnya janjian ketemuan di salah satu tempat kongkow dikawasan porka. kita berdiskusi dulu dan keputusan finalnya jalan-jalan ke curug gumawang alasan paling kuat adalah semua teman pada belum pernah ke curug tersebut termasuk aku. kemudian ada salah satu temenku punya kenalan yang bertempat tinggal di daerah wijahan deket dengan lokawisata curug gemawang yang terletak di desa kemawi hitung-hitung bisa jadi pemandu jalan ke arah curug. dengan persiapan yang minim kita langsung meluncur dengan 4 motor ke tujuan dari porka - tanjung -sidabowa -patikraja- pegalongan - banyumas -somagede - sokawera - wijahan. sampai di rumah temen diwijahan sekitar pukul 12.00. sampai setengah 1 siang basa-basi perkenalan akhirnya kita berangkat menuju lokasi curug gumawang dengan personil 6 orang menggunakan 4 motor sebagian berboncengan. jalan menuju lokasi curug merupakan jalan alternatif menuju sumpiuh jadi agak lumayan rame padahal sepanjang jalan banyak tanjakan, turunan dan tikungan tajam. setelah memakan waktu kurang lebih 15 menitan dari wijahan barulah masuk ke desa kemawi nanti ada jalan yang disertai papan petunjuk jalan ke curug gemawang dan tapak bima. mulai masuk jalan ke arah curug kita akan disuguhi jalan tanjakan dan turunan berbatu yang terjal dan cukup tajam tajam sesekali menemui jalanan berkerikil dan tanah liat sesekali pula ada jalan yang sudah di plester semen. hal-hal yang perlu tetap diperhatikan adalah kondisi motor yang prima terutama mesin, ban dan remnya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Ada sebuah kepercayaan dari masyarakat sekitar jika kita saat menuju lokasi curug melewati sebuah kuburan dikanan jalan harap membunyikan klakson istilahnya minta ijin numpang lewat. dan setelah perjalanan berbatu yang cukup memacu adrenalin sekitar 500 meter sebelum lokasi curug barulah mulai nyaman dengan akses jalan beton sampai ke pintu portal curug
akhirnya sekitar jam 1 siang sampai diloka wisata curug gemawang di desa kemawi, dikarenakan bukan weekend jadi kondisi pada siang itu sepi hanya kita berenam yang ada disitu. kemudian kita didatangi petugas yang menarik tiket masuk dan parkir sebesar 3000 rupiah. petugas disana kasih saran juga agar kalau mendatangi bagian-bagian kedung curug kita disuruh ngomong nuwun sewu untuk minta ijin.

Curug gemawang sendiri ternyata terdapat 7 tingkatan kedung yaitu Kedung Tumbak, Kedung Tumbu, kedung Dhandhang, kedung wuluh, kedung wungu, kedung Nyai Gendur dan kedung jojogan
sambil melepas lelah menghilangkan jetlag sebentar he.hehe, kita  foto-foto selfie di bagian tulisan emboss curug gemawang barulah setelah itu kita menuju ke bagian curug yang dibawah dan curug dibagian tingkat kedua
sesi foto-foto di beberapa bagian curug pun tidak dilewatkan bahkan teman yang memandu kita malah nyebur mandi di curug bagian bawah

baru sekitar 45 menit kita disana cuaca mendung menyelimuti bagian curug rintik hujan pun mulai berjatuhan. untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan kita langsung bergegas naik ke atas menjauhi curug menuju gazebo parkiran. baru saja berteduh di gazebo tempat parkir, hujan deras turun disertai petir membuat kawasan curug semakin gelap dan menyeramkan padahal saat itu jam baru menunjukkan pukul 2 siang. setelah agak lama berteduh di gazebo ternyata hujan tidak kunjung reda akhirnya kita putuskan untuk pulang walaupun tidak membawa jas hujan menuju ke rumah teman yang di wijahan dengan melewati lagi jalan berbatu yang licin terkena tanah liat dan hujan. wooww perjalanan pulang yang mendebarkan, takut mesin motor mogok, ban kempes atau remnya gak pakem. tetapi bersyukur sampai dirumah teman di wijahan gak ada kendala di semua motor yang kita pakai. untuk menghilangkan rasa dingin dan lapar kita pesan masing-masing semangkok bakso dan mie ayam sebelum pulang menuju purwokerto. itulah sedikit pengalaman jalan-jalan ke curug gemawang di kemawi somagede semoga jadi pelajaran buat kita semua...hehehe kenapa???

kalo pengin lihat videonya silakan buka channel bocahporka jalan-jalan, jangan lupa like dan subscribe ya...


terima kasih udah mampir di blogku ditunggu komennya ... hehehe


Salam hangat terdasyat buat blogwalker

Ceritanya begini sobat jadi saat dengar cerita-cerita dari teman-teman di socmed baik di facebook, twitter, instagram sama BBM an katanya ada suatu tempat wisata yang menarik yang mulai naik daun dan ngehits dikalangan para pecandu traveling yaitu sebuah curug / air terjun bertingkat 7 atau kalau dari penduduk setempat menamakannya dengan curug nangga karena bentuknya bersap sap seperti sebuah tangga, ane jadi pengen berkunjung ke sana untuk berwisata.
curug nangga ini mulai ngehits kira-kira baru sekitar beberapa bulan yang lalu atau pertengahan tahun 2014, salah satu peranan terbesar datang dari socmed dengan banyaknya unggahan foto-foto di FB , twitter, instagram atau video dari Youtube dari wisatawan yang sudah berkunjung kesana.
saking penasarannya aku ajak beberapa teman buat merencanakan kunjungan kesana. fix hari sabtu bulan maret 2015 ditentukan. buat lebih memudahkan kita coba browsing dulu di google untuk cari tahu rute yang bisa dilalui menuju objek wisatanya . sekitar jam 7.30 WIB kita siap untuk berangkat dengan membawa bekal seadanya yaitu air mineral dan sedikit snack. dengan memakai 2 motor masing-masing berboncengan karena cuman 4 orang yang berangkat.
untuk rute perjalanan dari purwokerto kita langsung menempuh arah ke barat melewati karang lewas, cilongok menuju ke ajibarang setelah sampai di pertigaan ajibarang kita lanjut lurus menuju ke arah bumiayu dari hasil googling dijelaskan untuk menuju ke curug nangga nanti patokannya setelah ada jembatan timbang akan ada sebuah tempat Rumah makan besar/ PO. Bus Sumber alam setelah itu ada jalan atau gang di kiri jalan raya. ternyata setelah kita ikuti petunjuk rutenya benar saja di mulut gang/jalan sudah ada tulisan arah menuju curug nangga. memang benar apa yang diceritakan di socmed jalan menuju kesana lumayan berkelok tajam dan sering menemui tanjakan atau turunan yang tajam jadi memang perlu diperhatikan juga kondisi kendaraan baik roda dua maupun empat terutama rem dan roda serta pengemudinya juga harus mahir. singkatnya setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit dari jalan raya sampailah kita di sebuah perkampungan yaitu desa petahunan kecamatan pekuncen kita langsung memarkirkan kendaraan di komplek perumahan penduduk yang sudah disulap oleh masyarakat menjadi area parkir. untuk retribusi parkirnya untuk kendaraan motor roda dua dikenakan tarif 2 ribu. saat itu jam baru menunjukkan pukul 8.45 WIB
berlanjut kita langsung menuju ke lokawisata curug nangga ternyata dari tempat parkir lumayan jauh ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 2-3 km karena pada hari jumat malamnya hujan mengguyur di kampung tersebut maka akses jalan menuju kesana lumayan susah, jalanan didominasi dengan jalan setapak tanah liat dan berbatu. walau terlihat ada upaya pembenahan akses jalan dengan mengeraskan jalan menggunakan batu-batu kali dari masyarakat sekitar. tetap saja harus berhati-hati agar tidak terjatuh karena masih licinnya jalan bertanah liat dan berbatu tersebut ditambah samping kiri atau kanan ada jurang-jurang kecil.
Sebelum sampai ke area wisata disana nanti ada petugas wisata yang menarik tiket pengunjung. tarifnya Rp. 3000,-/ orang ... pemandangan indah selama perjalanan yang kita temui seperti sawah dan perbukitan lumayan mengurangi rasa penat
dan setelah beberapa saat perjalanan fiuhhh... akhirnya sampai juga ke loka wisata curug nangga. penampakan air terjun yang bertingkat 7 membuat takjub dan mengobati rasa penasaran kita

tidak lupa kita mengabadikan dalam beberapa foto selfie dengan latar belakang air terjun. sayangnya air yang berada di curug nangga berwarna agak kekuningan jadi urung untuk mencoba mandi atau berenang disana. ada sekitar 2 jam kita menikmati pemandangan indah air terjun curug nangga yang bertingkat tujuh setelah itu kita pulang dengan bersusah payah melalui tanjakan jalanan menuju lokasi tempat parkir. yang jelas lebih capek saat pulangnya. hehehe

jadi untuk sobat yang ingin berkunjung kesana aku mau kasih tips sedikit untuk mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan :
1. persiapkan fisik dan mental
2. persiapkan kendaraan untuk menuju kesana kondisi harus prima seperti rem dan ban nya jangan lupa mengisi bahan bakar secukupnya
3. untuk kendaraan roda empat karena akses jalan menuju kesana agak sempit jadi harus sudah mahir mengendarai kondisi jalan yang menanjak dan menikung tajam.
4. bawalah perbekalan terutama air mineral kalau untuk mengatasi kelelahan bisa bawa air kelapa ataupun minuman isotonik
5. pakailah sepatu / sandal yang alasnya bergerigi / bertekstur kasar atau sepatu/sandal yang khusus panjat gunung untuk mengatasi jalan yang licin.
6. pakailah bambu atau kayu sebagai tongkat untuk membantu menopang kita berjalan di saat kondisi jalan licin atau menurun tajam
7. bawalah uang secukupnya untuk membayar parkir, tiket masuk serta jajan makanan atau minuman disana
8. jangan membuang sampah sembarangan untuk menjaga kebersihan di loka wisata curug
9. lihat cuaca sekitar curug apabila mendung turun hujan lebih baik kita menjauhi sekitar curug ditakutkan bila curah hujan deras daerah sekitar curug menimbulkan banjir.

Kalo pengen lihat videonya silakan kunjungi youtube cari Bocahporka jalan-jalan channel jangan lupa like dan subscribe ya...


Terima kasih sudah mampir di blogku ....

Powered by Blogger.

VIDEO TERBARU

Popular Posts