Sunday 19 June 2016




Masjid saka tunggal Baitussalam yang berada di desa cikakak kecamatan Wangon Banyumas termasuk ke dalam peninggalan sejarah tertua di indonesia dengan melihat tahun pembuatannya. bangunan masjid sudah mengalami beberapa rehab atau renovasi untuk mempertahankan agar bangunan tetap berdiri kokoh. ciri khas masjid ini adalah adanya saka penyangga masjid yang berjumlah satu walaupun nama masjidnya adalah masjid Baitussalam tetapi lebih dikenal secara umum dengan nama masjid saka tunggal oleh masyarakat sekitar. pendiri masjid saka tunggal ini adalah mbah mustolih yang menyebarkan ajaran islam di daerah cikakak dan makamnya pun terletak tidak jauh dari masjid saka tunggal ini sering di kunjungi oleh para peziarah dari penduduk sekitar maupun luar kota  keunikan dari masjid saka tunggal ini adalah di sekitar masjid banyak berkeliaran kera atau monyet ekor panjang yang dibiarkan oleh penduduk sekitar. tetapi karena keunikan ini maka menjadi daya tarik para wisatawan untuk datang berkunjung. selain bisa berwisata sejarah atau religi yaitu mengunjungi masjid saka tunggal dan ziarah ke makam mbah mustolih juga bisa berekreasi bersama keluarga karena kita bisa berinteraksi dengan memberi makan kera / monyet ekor panjang yang cukup banyak di area sekitar masjid saka tunggal ini

rute yang ditempuh menuju ke masjid saka tunggal ini bisa dari arah purwokerto, ajibarang atau wangon untuk kali ini kita menempuh perjalanan dari purwokerto menuju ke arah barat yaitu jalur karanglewas-cilongok-ajibarang sampai di pertigaan belok ke kanan arah ke wangon melewati pancasan yang di sana terdapat pabrik semen bima dan dream land park - tipar kidul - kranggan - darmakradenan dan tiba di desa cikakak setelah melewati pasar cikakak nanti dikanan jalan terlihat simpangan jalan dengan papan petunjuk smpn 3 wangon dan kira-kira 500 meter atau sekitar 10 menit kita sampai di gerbang loket untuk masuk ke masjid saka tunggal. Di gerbang loket ini kita diharuskan membeli tiket dengan harga 3000 rupiah / orang dan  parkir sebesar 1000 untuk sepeda motor. di sini kita juga ditawari pakan untuk para kera atau monyet dengan harga 1000 perbungkus yang berupa kacang dan jagung.

memasuki kawasan desa cikakak menuju saka tunggal sudah terlihat beberapa ekor monyet yang sedang bermain di tengah jalan. melihat kedatangan kita dengan bersepeda motor. kawanan ekor monyet langsung menyingkir dan setelah beberapa menit kemudian kita pun sampai dipelataran parkir masjid saka tunggal yang disambut kawanan monyet yang berjumlah lebih besar berkeliaran di area parkir. agak takut juga melihat kawanan monyet yang langsung mengelilingi kita berharap mendapatkan makanan dari pengunjung. kemudian ada seekor monyet yang agak nakal langsung menarik tas plastik yang sebenarnya berisi air mineral yang menyembul dari tas yang dibawa olehku. langsung spontan aku menarik tasku menutup resleting tas yang agak terbuka ternyata menimbulkan kemarahan si monyet yang langsung menunjukkan taringnya yang besar-besar. lumayan panik saat itu dengan reaksi langsung berjalan cepat meninggalkan monyet itu kemudian kita duduk-duduk di teras masjid sambil mengamati monyet-monyet yang berkeliaran. setelah puas melihat bangunan masjid kita beranjak ke bagian samping masjid ke arah jalan menuju makam mbah mustolih

terlihat gerbang bertuliskan huruf jawa kuno menuju ke makam mbah mustolih ini dan di jalanan depan gerbang kawanan monyet lebih banyak lagi yang berkeliaran terlihat di sana ada seorang ibu yang sedang mengawasi monyet-monyet yang berkeliaran ini. kita pun bertanya tentang keberadaan makam dan monyet-monyet yang berada di kawasan ini. kemudian kita dipandu cara untuk memberi makan monyet-monyet ini yang inti sebenarnya adalah jangan panik. barulah setelah mengetahuinya kita coba membuka bungkusan kacang dan jagung yang kita beli dari warung sekitar dan memberi makan monyet-monyet ini. ternyata ada keasyikan tersendiri memberi makan monyet-monyet ini walaupun masih ada rasa was-was bila yang kita beri makan adalah monyet yang ukuran badannya cukup besar yang kadang mengusir monyet-monyet lain yang sedang kita beri makan sambil menunjukkan gigi taringnya yang besar-besar. hehehe ...

kira-kira sekitar satu jam kita berada di pelataran parkir depan gerbang makam mbah mustolih, duduk-duduk di gasebo sambil menikmati tingkah laku dan memberi makan para monyet
setelah puas brmain dengan para monyet kitapun beranjak pulang kembali ke kota purwokerto.

terima kasih buat yang sudah berkunjung ke blogku ini
Jangan lupa untuk melihat video jalan-jalan berwisata fauna ke Masjid Baitussalam Saka Tunggal Desa Cikakak Kecamatan Wangon Banyumas di bawah ini :






2 comments:

Powered by Blogger.

VIDEO TERBARU

Popular Posts