Friday 1 May 2015

Rencana jalan-jalan ke curug gemawang sebenarnya bisa dikatakan tanpa direncana, awal mula sebenarnya mau berwisata menuju curug belot yang dekat dengan lokawisata baturaden tetapi teman yang mengajak ke curug belot sampai jam 10.30 gak menampakkan batang hidungnya  padahal janjiannya berangkat dari porka jam.09.00 daripada kecewa, iseng aku broadcasting message di BBM temen buat diajakin jalan-jalan buat refreshing eh ternyata ada respon dari 4 orang yang lagi ada waktu senggang pas hari itu. akhirnya janjian ketemuan di salah satu tempat kongkow dikawasan porka. kita berdiskusi dulu dan keputusan finalnya jalan-jalan ke curug gumawang alasan paling kuat adalah semua teman pada belum pernah ke curug tersebut termasuk aku. kemudian ada salah satu temenku punya kenalan yang bertempat tinggal di daerah wijahan deket dengan lokawisata curug gemawang yang terletak di desa kemawi hitung-hitung bisa jadi pemandu jalan ke arah curug. dengan persiapan yang minim kita langsung meluncur dengan 4 motor ke tujuan dari porka - tanjung -sidabowa -patikraja- pegalongan - banyumas -somagede - sokawera - wijahan. sampai di rumah temen diwijahan sekitar pukul 12.00. sampai setengah 1 siang basa-basi perkenalan akhirnya kita berangkat menuju lokasi curug gumawang dengan personil 6 orang menggunakan 4 motor sebagian berboncengan. jalan menuju lokasi curug merupakan jalan alternatif menuju sumpiuh jadi agak lumayan rame padahal sepanjang jalan banyak tanjakan, turunan dan tikungan tajam. setelah memakan waktu kurang lebih 15 menitan dari wijahan barulah masuk ke desa kemawi nanti ada jalan yang disertai papan petunjuk jalan ke curug gemawang dan tapak bima. mulai masuk jalan ke arah curug kita akan disuguhi jalan tanjakan dan turunan berbatu yang terjal dan cukup tajam tajam sesekali menemui jalanan berkerikil dan tanah liat sesekali pula ada jalan yang sudah di plester semen. hal-hal yang perlu tetap diperhatikan adalah kondisi motor yang prima terutama mesin, ban dan remnya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Ada sebuah kepercayaan dari masyarakat sekitar jika kita saat menuju lokasi curug melewati sebuah kuburan dikanan jalan harap membunyikan klakson istilahnya minta ijin numpang lewat. dan setelah perjalanan berbatu yang cukup memacu adrenalin sekitar 500 meter sebelum lokasi curug barulah mulai nyaman dengan akses jalan beton sampai ke pintu portal curug
akhirnya sekitar jam 1 siang sampai diloka wisata curug gemawang di desa kemawi, dikarenakan bukan weekend jadi kondisi pada siang itu sepi hanya kita berenam yang ada disitu. kemudian kita didatangi petugas yang menarik tiket masuk dan parkir sebesar 3000 rupiah. petugas disana kasih saran juga agar kalau mendatangi bagian-bagian kedung curug kita disuruh ngomong nuwun sewu untuk minta ijin.

Curug gemawang sendiri ternyata terdapat 7 tingkatan kedung yaitu Kedung Tumbak, Kedung Tumbu, kedung Dhandhang, kedung wuluh, kedung wungu, kedung Nyai Gendur dan kedung jojogan
sambil melepas lelah menghilangkan jetlag sebentar he.hehe, kita  foto-foto selfie di bagian tulisan emboss curug gemawang barulah setelah itu kita menuju ke bagian curug yang dibawah dan curug dibagian tingkat kedua
sesi foto-foto di beberapa bagian curug pun tidak dilewatkan bahkan teman yang memandu kita malah nyebur mandi di curug bagian bawah

baru sekitar 45 menit kita disana cuaca mendung menyelimuti bagian curug rintik hujan pun mulai berjatuhan. untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan kita langsung bergegas naik ke atas menjauhi curug menuju gazebo parkiran. baru saja berteduh di gazebo tempat parkir, hujan deras turun disertai petir membuat kawasan curug semakin gelap dan menyeramkan padahal saat itu jam baru menunjukkan pukul 2 siang. setelah agak lama berteduh di gazebo ternyata hujan tidak kunjung reda akhirnya kita putuskan untuk pulang walaupun tidak membawa jas hujan menuju ke rumah teman yang di wijahan dengan melewati lagi jalan berbatu yang licin terkena tanah liat dan hujan. wooww perjalanan pulang yang mendebarkan, takut mesin motor mogok, ban kempes atau remnya gak pakem. tetapi bersyukur sampai dirumah teman di wijahan gak ada kendala di semua motor yang kita pakai. untuk menghilangkan rasa dingin dan lapar kita pesan masing-masing semangkok bakso dan mie ayam sebelum pulang menuju purwokerto. itulah sedikit pengalaman jalan-jalan ke curug gemawang di kemawi somagede semoga jadi pelajaran buat kita semua...hehehe kenapa???

kalo pengin lihat videonya silakan buka channel bocahporka jalan-jalan, jangan lupa like dan subscribe ya...


terima kasih udah mampir di blogku ditunggu komennya ... hehehe



0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.

VIDEO TERBARU

Popular Posts